Bukittinggi — Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Bukittinggi sudah mendeklarasikan percepatan penurunan stunting termasuk di dalamnya program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di dua kelurahan, yakni Puhun Pintu Kabun dan Aur Tajungkang Tangah Sawah (ATTS).
Program ini menjadi tugas dan tanggung jawab bersama, bukan hanya bagi seorang lurah yang menjadi kepala wilayah terhadap sebuah tim yang terbentuk.
Demikian disampaikan Kepala Dinas P3APPKB Kota Bukittinggi Tati Yasmarni. Keseluruhan unsur yang bergabung dalam tim percepatan penurunan stunting di masing –masing kelurahan harus bekerjasama, agar lima point yang dideklarasikan itu dapat terwujud di lapangan.
“Jadi seperti kita ikuti tadi, sebelum kita launching Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) itu, bapak lurah selaku kepala wilayah telah membacakan deklarasi, ada 5 poin tadi, dan itu diharapkan kepada semua yang ada di kelurahan Aua Tajungkang Tangah Sawah maupun Puhun Pintu Kabun, bersinergi melakukan minimal lima deklarasi tadi itu sehingga penurunan stunting ini lebih cepat dapat kita capai terutama di kelurahan ini,” katanya.
Menurutnya, dalam pendataan keluarga di tahun 2021 lalu terdapat potret masing –masing kelurahan, sehingga potensi yang menjadi penyumbang terjadinya stunting diketahui, seperti persoalan kepemilikan jamban yang sehat, kekurangan gizi dan sejumlah indikator lain. pihaknya menyatakan untuk menjawab potensi yang menyumbang terjadinya persoalan stunting dapat disikapi dengan intervensi dari SKPD terkait.
Kegiatan itu diawali dengan pendataan keluarga, di tahun 2021 kemarin, menghasilkan potret masing – masing kelurahan itu, dimana sisi lemahnya atau potensi yang akan menyumbangkan stunting itu sebenarnya, misalnya ada rumah yang tidak punya jamban, kemudian oleh seluruh SKPD terkait akan mengintervensi, kalau jambannya tidak ada, maka Perkim mungkin membangun MCK, atau bedah rumah dan lain – lain, kalau persoalannya adalah kekurangan gizi, nah mungkin itu diintervensi melalui posyandu dan lain – lain, jadi tadi sudah ada pendataan keluarga, tinggal kita mengintervensi secara bersama – sama dan serentak.
Lurah Aua Tajungkang Tangah Sawah (ATTS) Kota Bukittinggi Romario Putra menyebutkan mewujudkan penurunan angka stunting bahkan hingga zero kasus melibatkan berbagai unsur baik pemerintah maupun masyarakat. Setiap anggota tim memiliki peran untuk berbuat.
“Pada intinya deklarasi percepatan penurunan stunting yang kita laksanakan sore hari ini, itu sangat membantu kita dalam membuat komitmen secara bersama, lintas instansi, maupun masyarakat, maupun kader yang terlibat dalam hal ini untuk mencegah terjadinya angka stunting di Kelurahan ATTS ini, kita berharap semua pihak yang terlibat saling berkomitmen, kemudian saling bersinergi dan saling bekerjasama dalam upaya pencegahan menggapai zero stunting di Kelurahan ATTS ini,” jelasnya.
Menjawab adanya sejumlah potensi yang menyumbang terjadinya kasus stunting di Kota Bukittinggi, bisa saja di kelurahan ini. Menurut Lurah Romario Putra, persoalan jamban yang tidak keseluruhan dimiliki oleh warga maka pemerintah kelurahan menerapkan program septic tank komunal, sehingga keterbatasan lahan dan anggaran dapat terjawab untuk menghadirkan jamban yang sehat di masing – masing rumah.
Pihaknya bekerjasama dengan lintas OPD di Kota Bukittinggi untuk mewujudkan septic tank komunal tersebut.
Yang pertama disampaikan bahwa Kelurahan Aur Tajungkang Tangah Sawah (ATTS) merupakan salah satu kawasan kota kumuh atau wilayah kumuh, nah untuk mengatasi hal tersebut, salah satu upayanya kita bekerjasama dengan KOTAKU, dengan dinas terkait yaitu PUPR atau Perkim, untuk melaksanakan program dan kegiatan yang pada intinya untuk membuat suatu seperti contohnya septic tank komunal, dan itu sudah berjalan dua tahun terakhir di kelurahan ini, sebagai bentuk kita mengatasi perubahan atau penindakan sanitasi yang ada di masyarakat, karena rata – rata Kelurahan ATTS ini dihuni oleh masyarakat yang kebanyakan ngontrak, jadi untuk pembuatan septic tank mereka sendiri, karena mereka mengontrak, tentu banyak hal yang mereka pikirkan, namun tidak menyulitkan kami atau kendala bagi kami untuk membuat program pembuatan septic tank komunal bersama KOTAKU, dan dinas terkait.
Seperti diketahui, berlokasi di Aula Kantor Lurah Aur Tajungkang Tangah Sawah (ATTS) siang tadi, Jumat kemaren dilaksanakan deklarasi percepatan penurunan stunting dan launching Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT). Para peserta yang merupakan kader BKKBN, dan masyarakat mendapatkan penyampaian informasi tentang seluk beluk stunting, penyebab dan penanggulangannya. (Pon)
Discussion about this post