PASAMAN BARAT, REPINVESCOM
Tabiat atau kurenah dari oknum kontraktor dalam melangsungkan kegiatan, baik itu proyek PL maupun hasil tender, diakui memang kerapkali mengabaikan mutu pekerjaan yang telah dirancang di RAB sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan. Perihal tersebut, sudah tak lagi jadi rahasia publik.
Terlebih lagi, apabila kegiatan proyek yang tengah dikerjakan itu abai dari pengawasan pemilik proyek. Pasalnya, persoalan tupoksi untuk pengawasan yang seharusnya diprioritaskan oleh si empunya proyek, berlangsung setengah hati.
Maka tak salah proyek tanpa pengawasan sangat rawan dikorupsi oleh pelaksana kegiatan. Barangkali indikasi di atas menjadi cerminan dari pekerjaan proyek Peningkatan Jalan Jambu Baru, Jorong Padang Tujuh, Nagari Aur Kuning, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, yang diduga asal jadi.
Sepengamatan wartawan, dalam tahap pengerjaan peningkatan pembangunan jalan rabat tersebut, permainan kontraktor pelaksana sangat kentara sekali. Diduga kuat, kontraktor pelaksana CV. Dhe-Dhe Konstruksi mainkan adukan semen dengan material, sehingga kualitas rabat beton tersebut diragukan.
Proyek Penunjukan Langsung (PL) itu sejatinya merupakan kegiatan peningkatan jalan Jambu Baru, yang dilaksanakan CV. Dhe-Dhe Kontruksi, menelan biaya sekitar 199.750.000.00 (seratus sembilan puluh sembilan juta tujuh ratus limapuluh ribu rupiah).
Kecenderungan dari manfaat proyek PL ini dikhawatirkan takkan bertahan lama. Pasalnya, di saat sejumlah wartawan dan LSM terjun ke lokasi melihat langsung pelaksanaan pekerjaan tersebut, ditemui sejumlah kejanggalan, diduga permukaan rabat beton yang tidak sama rata atau begelombang. Anehnya lagi, juga terdapat perbedaan tinggi pinggir dan badan rabat beton tersebut. Sehingga mutu kualitas kekuatan (K) beton itu pun diragukan.
Selain kualitas yang perlu dipertanyakan, pekerjaan tersebut juga disinyalir tanpa ada pengawasan dari pihak Dinas Perkim Pasaman Barat.
Mengenai hal itu, Pj. Kepala Dinas Perkim Harpan H Siregar, ketika dikonfirmasi di kantornya, Selasa, (17/10), mengatakan, akan melakuan survey terhadap pekerjaan, dan melihat sejauh mana tahapan pada pekerjaan tersebut. “Kan masih dalam tahap pekerjaan, jika memang ada kekurangan maka kita akan tambah kuantitasnya,” kata Arpan dengan santai. Dilanjutkannya, pihak Dinas Perkim akan mencek kondisi proyek tersebut ke lapangan sebelum di PHO.
Discussion about this post