Bukittinggi — Kota Bukittinggi menjadi tuan rumah festival film berskala nasional bertajuk West Sumatera Festival Film (WSFF) dibuka oleh Wakil Walikota Ibnu Asis 2025 Sabtu (30/8) berlangsung dia hari sampai Minggu ini di Balairung rumah dinas Walikota, Belakangbalok.
Dengan sebanyak 193 film dari empat negara yakni Indonesia, India, Turki, dan Spanyol, tampil memeriahkan ajang ini. Festival menghadirkan 20 official selection dengan satu program internasional, terdiri dari 64 film dokumenter dan 129 film fiksi.
Inisiator sekaligus Festival Director WSFF, Brave Jousant, sebagaimana dikutip dari PC News, menjelaskan bahwa WSFF berangkat dari perspektif budaya Minangkabau.
“Kegiatan ini merupakan tahun kedua penyelenggaraan. Festival ini digagas oleh anak-anak muda dari beragam komunitas yang saling bekerja sama untuk terus eksis di dunia perfilman,” jelasnya.
Ia menambahkan, pada tahun pertama penyelenggaraan, WSFF mampu mengumpulkan 2.048 penonton dengan 89 film terdaftar di Bioskop Eri, salah satu bioskop bersejarah di Bukittinggi.
Tahun ini, partisipasi semakin luas dengan hadirnya sineas internasional. “Semoga festival ini bisa terus berlanjut dan dapat turut memajukan perekonomian serta pariwisata Sumatera Barat,” imbuhnya.
Wakil Walikota Bukittinggi, Ibnu Asis, yang menyampaikan apresiasi tinggi atas penyelenggaraan WSFF. “Apresiasi dan kebanggaan untuk menjadikan Bukittinggi sebagai kota 1001 event positif dan produktif. Pemkot siap berkolaborasi dengan sineas, animator, dan pelaku kreatif lainnya,” katanya.
Wawako juga mengingatkan pentingnya menjaga nilai adat dan budaya dalam setiap karya film.
“Film itu ekspresi hati, pikiran, dan perasaan, namun tetap kita berharap norma-norma, adat istiadat, akhlak itu dijaga. Banyak contoh film Minang yang sukses sekaligus bernuansa budaya, seperti Surau dan Silek, Perjalanan Pertama, atau Liam dan Laila,” katanya. (*)
Discussion about this post