Pariaman — Seluruh pendamping PKH, (Program Keluarga Harapan)
pendamping sembako, petugas SLRT (Sistem Pelayanan dan Rujukan Terpadu) dan pemerintahan desa, tim dari Dinas Sosial, semua berkordinasi sesuai arahan Kementrian Sosial dan seluruh kota/kabupaten di Indonesia.
Semua tim tersebut di atas sedang dikejar waktu untuk Pemadanan Data Penerima Bantuan Sosial melalui aplikasi Siks Ng yang dipadankan dengan data di Siks Ng milik Pusdaktim Kemensos RI, dan data yang ada di SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan) Disdukcapil, agar bantuan bansos yang diterima oleh masyarakat tepat sasaran, khususnya di Kota Pariaman.
Semua unsur-unsur yang terlibat di dalam pengentrian data di Kota Pariaman itu tak kenal lelah mengerjakan pemadanan data yang telah diintruksikan, demi masyarakat Kota Pariaman agar bantuan tepat sasaran.
Kasi Permberdayaan Sosial Richo Delfiano mengatakan pemadanan data Sig ng dengan Sig ng capil dilaksanakan dari tanggal 16 sampai 21 Maret 2020, “Di dalam pemadanan data kawan-kawan terkendala KK (Kartu Keluarga) yang belum online dukcapil dikarenakan masyarakat tersebut belum perekamam Ktp, petugas masih memberikan KK, termasuk server yang kadang bermasalah.” Jelas Richo.
“Yang mengerjakan pengentrian pemadanan Sik ng di Dinas Sosial terdiri dari kawan-kawan PKH, operator SLRT, PSM, Puskesos, fasilitator SLRT, dan Kasi Kesejahtran Sosial, dan tim dari Dinas Sosial yang beberapa hari ini disibukkan dengan data. Gunanya pemadanan ini agar bantuan yang diterima masyarakat tidak terkendala dikarenakan NIKnya tidak sesuai, atau data ganda dan permasalahan lainnya, dan juga agar bantuan tepat sasaran.” jelas Richo Sabtu (20/3/2021).
Richo menambahkan bahwa, data yang diperbaiki sebanyak dua ribu KK semuanya penerima bantuan sosial seperti PKH, sembako, BST dan bantuan sosial lainnya.
Kabid Rehabilitas dan Perlindungan Jaminan Sosial Muharman mengapresiasi kerja keras yang dilakukan kawan-kawan Dinas Sosial di dalam mencocokan, atau pemadanan data penerima bantuan sosial dengan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil.
“Kita selalu berkordinasi dengan baik dengan Capil mengenai pemadanan data di Sik ng, semua yang terlibat seperti pendamping PKH, sembako, SLRT, dan pemerintah desa bekerja dengan baik dan komonikasi terjalin dengan baik, sehingga penyajian data cepat dilakukan, namun di dalam pengentrian data Sik ng kawan-kawan terkendala dengan aplikasi yang lemot, dan jaringan yang bermasalah. Semoga Kemensos mendengar keluhan para kawan-kawan pendamping, dengan begitu servernya bisa diperbaiki sehingga aplikasinya mudah diakses atau bisa juga di dalam pengentrian dibagi per wilayah agar mudah masuk di aplikasi.” jelas Muharman yang akrap disapa bang Imu.
Imu juga menambahkan dengan ada fenomena banyak masyarakat yang memecah KK (Kartu Keluarga) yang berharap agar mendapat bantuan sosial. “Dengan ini kami menghimbau kepada pemerintah desa yang langsung bersentuhan dengan masyarakat agar lebih selektif menyikapi hal-hal seperti ini, jika sewaktu-waktu ada perbaikan data, kami juga menghimbau jika ada warga yang pindah ke desa lain agar tidak menghapus data DTKSnya (Data Terpadu Kesejahtraan Sosial) karna itu akan mempengaruhi bantuan yang diterimanya,” jelas Imu. (Rizki)
Discussion about this post