Kota Solok – Dalam rangka penyelenggaraan upaya kesehatan bagi ibu dan anak yang merupakan prioritas dalam anggota keluarga, Dinas kesehatan Kota Solok mengadakan pertemuan pendampingan ibu hamil pada Jum’at (18/6) di aula Dinas Kesehatan.
Sebanyak 58 orang terlibat dalam kegiatan pendampingan kesehatan ibu hamil. Peserta terdiri dari kader dasawisma, kader posyandu serta pengelola Pustu dan Poskeskel serta staf Dinas Kesehatan di seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat.
Ns.Aprinur Azwira mengatakan Ibu dan anak merupakan kelompok rentan terhadap keadaan keluarga dan sekitarnya, sehingga penilaian terhadap status kesehatan dan kinerja upaya kesehatan ibu dan anak penting untuk dilakukan, keberhasilan upaya kesehatan ibu dapat dilihat dari indikator Angka Kematian Ibu (AKI).
“Berbagai upaya dapat dilakukan dalam rangka percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI ) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Dalam rangka penurunan AKI, digunakan pendekatan Making Pregnancy Safer ( MPS) yang merupakan strategi untuk mempercepat penurunan AK,”ucapnya.
Pesan kunci MPS yang perlu diterapkan seperti setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat. Selanjutnya setiap wanita usia subur mempunyai akses pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran.
Strategi MPS dalam penurunan angka kematian ibu dapat dilakukan hal-hal seperti peningkatan kualitas serta akses pelayanan kesehatan ibu, bayi dan balita di tingkat dasar dan rujukan, seterusnya membangun kemitraan yang efektif, mendorong pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat, serta meningkatkan sistem surveilans, pembiayaan, monitoring dan informasi KIA.
“Maka dari itu melalui kegiatan pendampingan ibu hamil ini bertujuan untuk memberikan motivasi dan penyuluhan kepada ibu hamil, kepada keluarga serta orang-orang yang berpengaruh terhadap ibu hamil tersebut, ibu hamil perlu mendapatkan pelayanan persalinan oleh tenaga Kesehatan, serta ibu hamil mendapatkan haknya untuk menerima pelayanan selama hamil dan nifas sesuai dengan standar kualitas dan kwantitas,”tutupnya. (*)
Discussion about this post