Bukittinggi — Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas Pertanian dan Pangan, terus berupaya melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi berbagai jenis komoditi tanaman pertanian. Program ini merupakan bagian program pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
Salah satu wujud dari program tersebut adakah kehadiran Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Ir. Melwizardi, MSi bersama jajaran di Farm Field Day kegiatan demplot budidaya bawang merah di dua lokasi yaitu Kelompok Tani Kuta dan Kelompok Tani Seroja di Kelurahan Ladang Cakiah Kecamatan Aurbirugo Tigobaleh (ABTB),
Kegiatan Penyediaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana penyuluhan pertanian dalam merealusasikan pelaksanaan penyuluhan pertanian, akhir pekan kemaren.
“Bawang merah sengaja dipilih untuk demplot karena komoditas ini bersama dengan cabe sering memicu timbulnya inflasi di Kota Bukittinggi khususnya. Selain itu komoditi ini memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi sehingga berpotensi menambah pendapatan petani,” ungkap Kadis Pertanian dan Pangan.
Beberapa teknologi yang diterapkan dalam demplot ini, yaitu aplikasi PGPR pada benih dan lahan, pemanfaatan Mikroba rumpun bamboo dalam pengomposan Kotoran ternak (Ayam) sebagai pupuk dasar dan aplikasi nutrisi durian sebagai perangkap serangga serta pemakaian pupuk sesuai SOP Budidaya Bawang Merah, jelas Adri (POPT) selaku salah satu pendamping demplot.
Demplot di Poktan Kuta dan Poktan Seroja diawali dengan CP/CL, Penetapan Lokasi, sosialisai kegiatan dan beberapa kali pelatihan tentang teknologi yang akan diterapkan, selanjutnya dilaksanakan demostrasi plot di 3 lahan kelompok tani dengan benih bawang merah yang ditanam varietas SS Sakato.
Penanaman dilaksanakan pada tanggal tanam 10 September dan 20 September 2022. Setelah lebih kurang 75 hari setelah tanam dilaksanakan dua kali panen.
Hasil ubinan 2,5 X 2,5 meter oleh penyuluh pertanian diperoleh hasil yang membanggakan dengan berat bersih bawang merah setelah dikurangi kadar air 12,5 – 15,5 kg dengan perkiraan Produktifitas 20 – 24,8 ton perha, melebihi produktivitas rata-rata Kota Bukittinggi 16 ton/ha pada kondisi cuaca yang cukup ekstrim ini. Sehingga di prediksi jika ditanam saat kondisi cuaca yang baik yaitu ditanam saat musim hujan, dipanen saat musim panas serta penerapan teknologi yang ada, akan diperoleh hasil lebih tinggi lagi.
Kegiatan demplot ini merupakan langkah Untuk mengawali kegiatan budidaya bawang merah untuk skala yang lebih luas lagi guna mengetahui kesesuaian varietas dan tingkat pertumbuhan sesuai dengan SOP.
Sambutan hangat ala petani didapatkan di lokasi ini, diskusi akrab pun terjalin mulai dari tempat sekretariat kelompok sampai kekebun bawang merah oleh ketua kelompok Kuta, Riko Purwadi dan ketua kelompok Tani seroja Ibu Wisnita.
Kadis Pertanian memberikan apresiasi kepada petani pelaksana dan berharap kegiatan demplot lainnya dapat dilaksanakan dengan dukungan dana dari pemerintah Kota. (Pon)
Discussion about this post