Payakumbuh — Dinas Koperasi dan UKM Kota Payakumbuh menggelar Pendidikan dan Pelatihan Perkoperasian dengan tema Diklat Mekanisme Pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi untuk Koperasi Aktif di Kota Payakumbuh di Aula Balai Inseminasi Buatan selama 3 hari, 17-19 Mei 2022.
Kegiatan yang diikuti oleh pengurus dan pengawas koperasi yang aktif se Kota Payakumbuh ini dibuka oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Dahler bersama Kabid Koperasi dan UKM Tegrasia Nita dengan menghadirkan narasumber dari Balai Pelatihan Koperasi Sumbar, Budiman pada hari pertama, Selasa (17/5).
Kabid Koperasi dan UKM Tegrasia Nita dalam laporannya memaparkan kegiatan ini didanai melalui Sumber Dana Alokasi Khusus Non Fisik (DAK Non Fisik) Bidang Koperasi dan UMKM Tahun 2022 dengan mengangkat tema “Melalui Peningkatan Pengetahuan dan Pemahaman Pengurus dan Pengawas, Menuju Koperasi Aktif, Sehat, Tangguh, dan Berdaya Saing”.
“Koperasi diharapkan bisa bertransformasi digital di era modernisasi, sehingga memberikan kontribusi pendapatan domestik bruto lokal dan nasional,” kata mantan Kabid Perumahan Dinas Perkim itu.
Tegra juga menambahkan, peserta yang ikut pelatihan ini telah melalui proses seleksi oleh panitia dan di akhir kegiatan nantinya akan ada penandatanganan komitmen bersama penerbitan NIB koperasi sebagai salahsatu syarat yang diminta oleh pemerintah.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Dahler mengatakan lebaran tahun ini banyak cerita dan dinamika yang terlihat karena 2 tahun pandemi melarang warga pulang kampung, malah masa cuti hanya 2 hari. Sementara pada tahun ini sudah tidak seketat sebelumnya, diharapkan tahun depan suasana terus kondusif.
“Suasana tahun ini kita berbahagia, Payakumbuh ramai dikunjungi oleh pemudik dari Jawa, Riau, Sumut, dan Jambi. Terjadi kemacetan, tapi itulah dinamikanya. Pada lebaran H+2 kemacetan semakin luar biasa. Dengan pemerintah membuka ruang silaturahmi perantau ke kampung dan ini diiringi dengan peningkatan ekonomi, termasuk di pasar Payakumbuh yang diserbu masyarakat sehingga banyak terjadi perputaran uang di bulan puasa termasuk lebaran, ini membuat kita bersyukur. Masyarakat bersuka ria, masih dapat juga beli baju lebaran,” kata Dahler.
Dahler juga memberikan apresiasi kepada panitia dalam hal ini kabid koperasi dan jajaran dimana lokasi pelatihannya berkelas, seperti rapat kerja eksekutif.
“Mudah-mudahan selepas pelatihan ini ada perubahan kepada koperasi kita, sesuai dengan misi Wali Kota Riza Falepi yang pertama yakni mewujudkan sumber daya manusia yang handal, sehat, dan kompetitif serta misi kedua membangun perekonomian yang tangguh, unggul, berdaya saing dan berkeadilan dengan berbasis ekonomi kerakyatan,” ujar Ketua MPC PP Kota Payakumbuh itu.
Ditambahkan Dahler, pelatihan ini membawa 3 isu. Yang pertama menyangkut mekanisme RAT. Memang seluruh koperasi sudah ada melaksanakan RAT, tetapi terkait dengan mekanismenya masih ada kekurangan, bagaimana bagusnya Dahler berharap peserta bisa menggali ilmu itu dari narasumber pelatihan.
“Anggota koperasi masih banyak yang awam, diharapkan pengurus mampu menyampaikan ilmu yang didapat hari ini untuk diimplementasikan. Jangan sampai pitih habih, samba ndak lamak,” ujarnya.
Lebih lanjut, isu kedua diterangkan Dahler adalah penyusunan laporan keuangan koperasi yang merupakan poin vital. Untuk urusan keuangan, semua organisasi termasuk pemerintah harus melaporkan jalannya keuangan. Kalau laporan keuangan tak selesai, maka badan pemeriksa keuangan bisa memberi rapor merah.
“Bagi pemerintah konsekuensinya kita tak dapat anggaran dari pusat. Diharapkan pengawasan bagus yang diiringi oleh tertib administrasi, maka kloplah antara laporan kepengurusan dan pemeriksaan keuangan, tak ada temuan,” jelasnya.
Terakhir, isu ketiga disampaikan Dahler adalah menuju koperasi berpola syariah. Saat ini belum banyak koperasi yang berpola syariah, jalannya juga baru setengah-setengah, itupun jalannya konvensional.
“Selaku lembaga pemerintah daerah yang menjadi leading sektor, kami siap memberikan edukasi kalau banyak koperasi yang mendaftarkan diri menuju koperasi syariah, sehingga koperasi naik kelas, maju, dan berdaya saing,” pungkas Dahler mengakhiri sambuyannya sekaligus membuka kegiatan secara resmi. (Humas)
Discussion about this post