Bukittinggi — Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Bukittinggi menyambut baik sekaligus mendukung hadirnya kepengurusan Perkumpulan Juang Kencana (PJK) Bukittinggi yang diketuai oleh Masriwal.
Kepala Dinas P3APPKB Kota Bukittinggi Tati Yasmarni mengatakan pihaknya memfasilitasi organisasi ini untuk berkiprah di Kota Bukittinggi sehingga sekretariat Perkumpulan Juang Kencana ditempatkan di OPD yang dipimpinnya.
“Kami benar-benar bahagia, dari lubuk hati yang paling dalam kami sangat mendukung kegiatan ini dan sekaligus pada saat ketua terpilih Bapak Masriwal dan tim datang bersilaturahmi ke dinas, kami langsung menyodorkan silahkan, alamat sekretariat berada di Jalan Perwira 184 Belakang Balok Kota Bukittinggi,” ulas Tati.
Dikatakan, karena PJK ini telah berbadan hukum sehingga berpotensi untuk difasilitasi mendapatkan dana hibah dari pemerintah daerah, sehingga organisasi itu dapat melaksanakan program dan kinerja dengan baik.
Menurutnya, atas dasar itulah beberapa tahun lalu diberikan dana hibah oleh Pemerintah Kota Bukittinggi untuk organisasi berbadan hukum, seperti IPEK KB, sebagai teman–teman PLKB.
Dengan adanya peluang tersebut, Kepala Kepala DP3APPKB berharap PJK juga akan mendapat kesempatan untuk memperoleh dana hibah dari pemerintah khususnya Pemko Bukittinggi.
“Kami akan sangat merespon dan merekomendasi apabila Ketua PJK beserta segenap pengurus, bila berkeinginan mendapatkan dana hibah untuk memperkuat organisasi dan menggerakkan organisasi ini,” sebutnya.
Walaupun dari paparan Ketua Perkumpulan Juang Kencana Sumatera Barat bahwa organisasi yang dipimpinnya sejauh ini telah memiliki keuangan yang dikelola secara internal, namun peningkatan terhadap keberlangsungan keorganisasian tetap menjadi rujukan.
“Di samping ada kekuatan–kekuatan dana internal, dari perkumpulan juang kencana. Kami bangga tadi disampaikan bahwa Perkumpulan Juang Kencana siap untuk mendukung program Bangga kekinian, nah kalau program kekinian itu tidak terlalu berbeda dengan program masa lalu, hanya generasinya saja yang berbeda, dulu generasi kelahiran tahun 80-an, 90-an, tetapi sekarang generasi milenial dan generasi emas, jadi kita perlu mengantarkan generasi itu untuk berkualitas masa depannya,” tambahnya.
Tati Yasmarni menegaskan usia bukanlah persoalan berbuat, meskipun para anggota PJK merupakan pensiunan, tetapi rujukannya adalah kategori umur menurut WHO, bahwa yang dikatakan pemuda yaitu seseorang yang berumur 18 tahun hingga 65 tahun.
PKJ ini sendiri memiliki visi untuk berpartisipasi aktif melembagakan Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS), dan misinya meningkatkan kerukunan antar anggota, meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, memupuk semangat juang dan menghimpun potensi anggota, serta mengembangkan kerjasama kemitraan antara juang kencana dan kelembagaan.
Mengingat menjadi pengurus dan anggota PKJ bersifat sosial dan kemanusiaan, maka Tati menyebutkan untuk mengabdi tersebut tidak ditentukan oleh usia dan status, melain dari semangat dan panggilan kemanusiaan. (Pon)
Discussion about this post