Bukittinggi — Siapa pun tidak menginginkan terjadinya bencana terhadap atau lingkungan masing-masing. Namun bila suatu saat terjadi, terutama untuk kebakaran, perlu diketahui bagaimana langkah-langkah penanganan awal supaya tidak menjadi besar.
Untuk memberikan edukasi, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Kota Bukittinggi melaksanakan kegiatan bagaimana cara menanggulangan bencana khususnya kebakaran, baik kepada aparatur di jajaran Pemko Bukittinggi, masyarakat sampai peserta didik.
Kepala Dinas PKP Rofie Hendria di ruang kerjanya siang tadi menjelaskan, program edukasi penanggulangan bahaya kebakaran yang dilakukan lembaga yang dipimpinnya telah dan akan dilakukan kepada semua lini.
Pengetahuan untuk menanggulangi bahaya kebakaran tersebut, menurut Rofie, bahkan sudah dilakukan sejak awal kepada semua jenjang pendidikan di Kota Bukittinggi, mulai dari TK sampai SLTA.
Untuk tingkat SD ke atas, tambah Kadis PKP, lebih sering dilakukan dengan mendatangi sekolah-sekolah. Namun untuk TK justru lebih sering langsung dilaksanakan di lingkungan kantor PKP sendiri.
Contohnya seperti yang dilakukan Kamis ini, salah satu TK di Bukittinggi memboyong murid-muridnya ke Dinas PKP di Jl.DR.A.Rivai di samping gedung DPRD Bukittinggi.
Para murid itu, ulas Rofie, diberikan pengetahuan bagaimana mengatasi kobaran api yang berpotensi memunculkan kebakaran. Nampak murid-murid TK tersebut bergembira dan dengan senang mengikuti arahan yang diberikan.
Tidak jarang pula, murid-murid TK yang telah selesai kegiatan, terutama yang tidak memiliki kendaraan diantarkan petugas ke sekolah atau ke tempat atau wisata bila mereka ingin mengunjungi dengan kendaraan dinas PKP.
Rofie mengakui, dengan program edukasi penanggulangan bencana yang ditaja Dinas PKP, banyak sekolah yang justru sengaja meminta untuk dapat dilaksanakan di tempat mereka atau datang ke Dinas PKP itu sendiri.
“Kita berharap, dengan edukasi dini ini, setiap warga, aparatur pemerintah sampai peserta didik dapat melakukan langkah antisipasi sendiri, ketika api masih belum besar, agar tidak terjadi bencana,” tukas Rofie. (Pon)
Discussion about this post