Kabupaten Solok — Tahun ini untuk pertama kalinya umat muslim di Kabupaten Solok melaksanakan perayaan Hari Raya Idul Adha dengan cara berbeda. Tak terkecuali di Kinari. Pandemi Covid-19 memaksa masyarakat menerapkan kebiasaan baru, termasuk dalam beribadah.
Pandemi Covid-19 memang merusak sendi kehidupan seperti ekonomi dan sosial. Meski demikian, semangat berkurban masyarakat Kinari tetap terjaga. Antusias warga dan perantau Nagari Kinari untuk ikut berkurban cukup tinggi, bahkan kepesertaan kurban meningkat dari tahun lalu.
Tahun lalu, 64 ekor hewan kurban terdiri dari sapi dan kambing disembelih saat hari raya Idul Adha. Sementara tahun ini ada 67 ekor hewan kurban yang disembelih. Jumlah hewan itu tersebar di seluruh tempat penyembelihan di Kinari. Hal itu diutarakan oleh Ivoni Munir, Anggota DPRD Kabupaten Solok asal Kinari, Sabtu 1 Agustus 2020, malam.
Sebelumnya, diperkirakan jumlah hewan kurban akan menurun akibat adanya wabah corona, namun ternyata berlebih, bahkan meningkat dari tahun lalu,”tutur Ivoni Munir.
Dia bersyukur karena atas meningkatnya peserta kurban, maka banyak pula rumah tangga yang dapat menikmati daging kurban tahun ini. kata dia, sekitar 1200 kepala keluarga memperoleh daging hewan kurban di Kinari. Ia berharap agar tahun berikutnya, kesadaran masyarakat untuk berkurban makin tinggi sehingga meningkat pula jumlah kepesertaan kurban tahun depan dan makin banyak masyarakat nagari itu menikmati daging kurban.
Kita pantas mengapresiasi semangat masyarakat Nagari Kinari yang tetap menunaikan ibadah kurban tahun ini,” kata Ivoni Munir, Sabtu (1/8/2020)
Menurut dia, hakekat dari penyembelihan hewan kurban pada hari raya Idul Adha ini adalah berbagi untuk sesama dan keikhlasan dalam hal mendekatkan diri pada Allah SWT, kemudian untuk memacu silaturrahim antar sesama.
Pantauan dilapangan memperlihatkan pelaksanaan pemotongan hewan kurban lebih ketat dari biasanya dengan memenuhi protokoler kesehatan aman Covid-19. *** Risko Mardianto
Discussion about this post