Sarolangun, Jambi — Terkesan asal jadi, diduga tanpa cakar ayam dan anyaman besi serta teknis kerja pada bangunan bak air DAK Pamsimas patut dipertanyakan, Kamis (19/08).
Terindikasi banyak proyek DAK Pamsimas di Kabupaten Sarolangun terkesan amburadul dan asal jadi. Telihat di lapangan kegiatan yang dilaksanakan oleh salah satu kelompok masyarakat ini, teknis pengecoran fisik bak air bersih Program DAK Pamsimas Balai Cipta Karya Provinsi Jambi yang berada di Desa Jati Baru Kecamatan Mandiangin, terindikasi sedikit janggal.
Telihat teknis kerja di lapangan, saat pengecoran lantai. Besi batangan tanpa dianyam terlebih dahulu seperti mana biasanya pengerjaan kontruksi, dicor untuk dinding bak air.
Dan terlihat di atas lantai bak air yang sudah dicor, terlihat anyaman besi telah dihamparkan tanpa diikat menggunakan kawat, teknis anyaman dijalin silang.
Sehingga patut diduga akan berakibat fatal pada fisik bangunan nantinya sebagai penampung puluhan ton air, seharusnya besi sebelum dilakukan pengecoran harus dianyam terlebih dahulu diikat menggunakan kawat dan setiap sudut menggunakan anyaman besi sebagai balok beton pengikat dan cakar ayam, agar mutu beton yang telah siap lebih maksimal dan kokoh.
Ketika dikonfirmasi, Lanjar selaku ketua kelompok masyarakat pelaksana di Desa Jati Baru Kecamatan Mandiangi Kabupaten Sarolangun, sebelumnya menjelaskan jenis material sudah sesuai.
“Ya memang itu materialnya,” pungkas lanjar melalui WhatsApp.
Lanjut kembali dikonfirmasi terkait fisik bangunan sudah sesuai gambar atau spek pekerjaan, dihubungi melalui WhatsApp belum ada jawaban.
Menindaklanjuti hal tersebut ,ketika wartawan media ini meminta penjelasan ke pihak dinas terkait, Bidang Cipta Karya PU-PR Sarolangun. Proyek tersebut milik Balai Cipta Karya Provinsi Jambi.
“Asistensinya langsung provinsi, tapi coba nanti saya hubungi Mi’i dan Reza karena mereka Fasilitator Teknik,” kata Novi Selaku Kabid CK di ruang kerjanya.
Tidak sampai di situ, wartawan media ini kembali konfirmasi kepihak terkait lainnya, pihak kantor Pamsimas selaku penyedia Tim Pendamping/Fasilitator belum berikan tanggapn karena sedang di luar.
“Mohon maaf hari ini saya tidak ada di kantor,” ujar Bu Tamba saat dikonfirmasi melalui WA-nya.
Sangat disayangkan ,di sini patut dinilai berdasarkan kegiatan di lapangan yang terkesan amburadul dan asal jadi, diduga peran serta pendamping sangat minim dalam menjalankan fungsinya, mendamping serta mengawasi langsung setiap kelompok masyarakat saat pelaksaan kegiatan di lapangan, agar tidak terjadi indikasi menyalahi pada banguna fisik Pamsimas di lapangan.
(Pen)
Discussion about this post