Tanah Datar — Dalam zaman yang sudah canggih ini, bantuan dan dukungan alat-alat elektronik dalam kehidupan rumah tangga menjadi sangat penting. Salah satu kebutuhan penting bagi peralatan elektronik tersebut adalah energi listrik agar dapat berfungsi dengan baik.
Namun, situasi tersebut justru berbeda di masyarakat warga Padang Tan, Jorong Gudam, Nagari Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar. Alat-alat elektronik seperti TV, kulkas, perangkat digital, dan lampu penerangan di rumah-rumah warga mengalami kerusakan setelah dilakukan perbaikan pada kabel jaringan listrik.
Saat dikonfirmasi jurnalis Reportaseinvestigasi.com, Wali Nagari Pagaruyung, Irmaidinal DT Magek memberikan tanggapan terkait perkembangan informasi mengenai insiden tersebut. “Belum ada kelanjutannya, PLN tetap menyatakan ini sebagai musibah,” kata Dt Magek melalui pesan WhatsApp pada Sabtu (8/7) pukul 10.14 WIB.
Dt Magek juga menyebutkan bahwa ada 21 rumah yang terdampak insiden tersebut dengan kerusakan pada alat-alat elektronik seperti TV, kulkas, dan lainnya.
Pemerintahan nagari setempat telah mengirim surat kepada pihak PLN dengan nomor 480/72/PMB/WN-PGR/2023. Surat tersebut telah mendapatkan balasan dengan nomor 0002/DIS.01.02/C09030400/2023.
Dalam balasan surat tersebut, dijelaskan bahwa kerusakan pada material PLN terjadi akibat pohon yang menyebabkan bencana alam. Pihak PLN juga mengalami kerugian akibat insiden ini.
Hasil investigasi lapangan menunjukkan bahwa kerusakan pada peralatan elektronik di rumah-rumah warga bervariasi. Ada rumah yang mengalami kerusakan pada 2, 3 bahkan 5 unit bola lampu. Ada juga rumah yang mengalami kerusakan pada 3 bola lampu dan 1 unit TV, serta ada yang mengalami kerusakan pada 1 unit Bola lampu, TV dan perangkat digital.
Kejadian tersebut bermula dari rusaknya kabel jaringan listrik akibat pohon yang patah menimpa kabel. Pihak PLN kemudian memperbaiki dan mematikan jaringan listrik ke rumah-rumah warga. Namun, setelah sambungan kabel di transformator diperbaiki, diduga terjadi kesalahan yang mengakibatkan kebakaran pada jaringan rumah warga dan merusak peralatan elektronik.
Salah satu korban, yang disebut dengan inisial N, mengatakan kepada jurnalis bahwa awalnya lampu mati sekitar siang hari Sabtu, kemudian hidup lagi setelah magrib. Namun, tidak lama setelah itu, lampu kembali mati. Ia juga mengungkapkan bahwa saat lampu mati, lampu di rumahnya dan rumah-rumah warga lain di seberang jalan juga mati. Lampu kemudian hidup kembali pada keesokan harinya, yaitu hari Minggu, ketika ia pergi ke balai untuk mengisi daya.
“Waktu kejadian hari Sabtu, lampu mati, mungkin karena tertimpa dahan yang jatuh. Kejadian mungkin terjadi siang, sekitar habis magrib lampu menyala. Tidak lama setelah itu, sekitar 5 menit kemudian, lampu kembali mati dan semua bola lampu di rumah dan rumah-rumah lainnya mati secara serentak. Lampu tidak berfungsi lagi ketika dihidupkan pada Minggu sore,” ungkapnya.
Warga lain yang disebut dengan inisial I juga mengatakan bahwa TV, perangkat digital, dan satu unit lampu di rumahnya juga rusak setelah perbaikan jaringan listrik.
Dari kejadian ini, para warga yang berhasil dihubungi di rumahnya berharap adanya bantuan (ganti rugi) dari pihak terkait untuk mengatasi kerugian yang timbul akibat insiden tersebut. (Spa)
Discussion about this post