Sarolangun, Jambi — Terindikasi banyak proyek bermasalah tahun 2022 dan diisukan bakal pindah ke Batang Hari, Ahmadi selaku Kabid Bina Marga PU-PR Kabupaten Sarolangun terkesan jarang ngantor, Senin (19/12/22).
Dua item kegiatan proyek 2.5 M kembali disorot, pasalnya proyek diduga asal jadi. Seperti satu item proyek yang tayang di media ini sebelumnya, yakni rigid beton sepanjang lebih kurang 400 M.
Terlihat jelas secara kasat mata di lapangan, selain rigid beton juga dibangun perkerasan jalan sepanjang lebih kurang 3.5 Km yang dilaksanakan oleh CV. Bintang Perdana, fisik perkerasan juga terkesan kurang maksimal, minim material. Demikian juga terlihat penggunaan material perkerasan diduga tidak mengacu pada spesifikasi yang ditentukan.
Minimnya penggunaan sirtu ini terlihat dari permukaan fisik jalan usai dikerjakan. Material batu pada perkerasan terindikasi minim dan kurang padat sehingga terlihat jarang dan lebih banyak tanah biasa.
Memang diketahui sebelumnya, fisik jalan yang dikerjakan sudah disiram koral, sehingga penambahan sirtu sangat minim saat dikerjakan.
Dinilai penggunaan material perkerasan tidak sesui kubikasi pada spek.
Ditambah lagi, terlihat pada fisik perkerasan makin di lapangan, makin ke ujung semakin tidak terlihat ada penambahan material sirtu, permukaan jalan hanya terlihat tanah tanpa ada material lain.
Seharusnya fisik perkerasan jalan material campuran harus diaduk rata sehingga tampilan batu bahan dasar perkerasan tampak padat. Sebaliknya jika material tidak diaduk sesuai perbandingan tanah+pasir+batu, apalagi tidak diaduk sebelum pengerjaan ditambah lagi minimnya material batu. Maka seperti pengerjaan pada proyek ini, hasil akhir pengerjaan fisik hanya tanah yang terlihat pada permukaan jalan usai dikerjakan.
Menggunakan anggaran APBD Tahun 2022 sebesar 2.4 miliar, jika dilihat dari satu proyek yang terdiri dari dua item pekerjaan tersebut. Pelaksanaan atas pekerjaan perkerasan dan rigid beton, diduga kuat adanya indikasi korupsi terhadap proyek asal jadi tersebut. Oknum pelaksana diduga sengaja meraup keuntungan pribadi yang tidak sedikit sehigga diduga mengakibatkan kerugian keuangan negara.
Terindikasi adanya proyek gagal dan beberapa proyek asal jadi. Media ini kembali mendatangi kantor Dinas PU-PR Kabupaten Sarolangun guna konfirmasi kepada pihak terkait.
Hingga berita ke dua ini tayang (19/12/22), terlihat kompak, Kabid Bina Marga beserta kasi terlihat tidak berada di kantor. Berdasarkan informasi jadi perbincangan, Ahmadi selaku Kapala Bidang Bina Marga yang diisukan bakal pindah ke kabupaten tetangga. Akhir-akhir ini sulit ditemui terlihat jarang masuk kantor, terindikasi ada kesengajaan menghindar dan mengelak untuk dimintai keterangan terkait proyek yang rampung dikerjakan pada akhir tahun anggaran 2022. (Pen)
Discussion about this post