Bukittinggi — Sejak pandemi Covid 19 melanda, kegiatan pembangunan infrastruktur terpaksa banyak yang diregocusing, sehingga lebih diprioritaskan pada peningkatan perekonomian masyarakat, termasuk yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bukittinggi.
Kepala Dinas PUPR Bukittinggi,Rahmat,ST didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pengairan Doni F. Daran yang ditemui di ruang kerjanya Rabu (18/8) siang menjelaskan, sesuai kebijaksanaan anggaran sejak pandemi tahun lalu banyak terpaksa direfocusing.
“Untuk Bukittinggi, alokasikan anggaran di Dinas PUPR diprioritaskan pada pembangunan infrastruktur yang benar-benar nenunjang ekonomi masyarakat,” tambah Rahmat.
Maka untuk tahun 2021 ini,Dinas PUPR Bukittinggi mengalokasikan anggaran pembangunan dan rehabilitasi daerah irigasi pada tiga ruas atau jaringan ulas Doni.
Ketiga jaringan irigasi itu,tambahnya, adalah rehab jaringan irigasi Banda Tangah di kawasan Tigobaleh dengan bafian yang diperbaiki mencapai hampir satu kilomter dengan anggaran Rp.1 miliyar.
Jaringan berikutnya adalah di Kapalo Koto,juga di kawasan Tigobaleh dengan panjang perbaikan sekitar 100 meter dengan dana Rp250 juta.
Perbaikan dan rehab jaringan irigasi lainnya di Banda Pakoan,Parik Antang sepanjang sekitar 105 meter dengan memanfaatkan anggaran sebesar Rp.350 juta.
Perbaikan daerah irigasi tersebut menurut Rahmat dan Doni merupakan upaya pemerintah kota untuk mendukung kelancaran pertanian masyarakat,karena ketiganya merupakan saluran air produktif bagi penananan padi.
Ketiga pekerjaan DI tersebut dalam pengerjaan dengan bobot pekerjaan mencapai 15 sampai 16 persen. ‘Ketiganya,sesuai kontrak diharapkan selesai pengerjaannya bulan November mendatang. (Pon)
Discussion about this post