TANAH DATAR, REPINVESCOM
Bisnis kerajinan tenun seperti songket ke depannya semakin menjanjikan, hasil tenun berupa songket yang sangat diminati kalangan berduit ini semakin hari bervariasi dengan motif-motif yang menarik.
Menjawab tantangan ini, Dekranasda Tanah Datar melalui Dekranas Pusat mendirikan Sekolah Tenun yang lengkap dengan fasilitas tenun dan tempat tinggal (Rusunawa) bagi peserta didiknya di Nagari Tigo Jangko Kecamatan Lintau Buo.
Bangunan sekolah tenun sekaligus gedung produksi yang bersebelahan dengan rusunawa berlantai tiga dengan 35 kamar tersebut merupakan bantuan dari Pemerintah Pusat. Untuk gedung produksi merupakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Perindustrian RI Tahun Anggaran 2017, sementara untuk bangunan rusunawa bantuan dari Kementerian PUPR RI Tahun Anggaran 2017.
Dua bangunan yang representatif tersebut terlihat sudah memiliki fasilitas yang lengkap dan tinggal menunggu peresmian.
Ketua Dekranasda Tanah Datar Ny. Emi Irdinansyah beberapa waktu lalu saat rapat dengan pengurus menyampaikan bahwa dengan adanya sekolah tenun dan rusunawa tersebut diharapkan dapat mencetak pengrajin-pengrajin tenun baru di bidang songket, tidak hanya di Tanah Datar namun tersebar di wilayah Sumatera Barat, katanya.
Saat ini pengembangan Songket Lintau untuk fashion merupakan unggulan kita dari Tanah Datar di samping Songket Pandai Sikek yang sudah mendunia, ulas Emi.
Pada sentra tenun nantinya juga harus jelas siapa berbuat apa, sehingga akan tercapai hasil yang maksimal, apa lagi ini didukung oleh tenaga pengajar yang profesional di bidang tenun, mereka adalah putera-puteri Tanah Datar yang sudah kita kirim ke sekolah tenun terkenal di Jakarta untuk menambah ilmu mereka, sambungnya.
Kepala Bidang Industri Dinas Koperindagpastam Tanah Datar Wildanas dalam keterangannya jelaskan lokasi sentra tenun seluas 11.710 meter persegi yang saat ini sudah berdiri dua bangunan yaitu gedung produksi dan rusunawa ini, ke depan akan terus kita kembangkan.
Untuk rusunawa memiliki tiga lantai, dengan jumlah kamar sebanyak 35 unit yang terdiri dari lantai satu 9 unit, lantai dua 13 unit dan lantai tiga 13 unit.
Dan pada tahun 2018 ini juga akan dilaksanakan Bimbingan Teknis melalui anggaran APBD Tanah Datar yaitu bimtek pewarnaan (pencelupan benang), pembuatan renda songket, tenun pemula, tenun lanjutan dua angkatan, menghani, bordir/sulaman, membatik, aneka cenderamata dan manajemen usaha.
Dari anggaran Balai Diklat Industri Padang akan diadakan diklat 3 in 1 pembuatan hiasan busana dengan alat jahit tangan dan diklat tenun 2 angkatan untuk tingkat pemula dan mahir. Sementara melalui APBD Provinsi Sumatera Barat juga akan dilaksanakan diklat pengembangan design tenun, tuturnya. (hms/dayat)
Discussion about this post