Padang Pariaman—Hampir empat ribu Kepala Keluarga (KK) miskin di Kabupaten Padang Pariaman, sampai kini belum menerima dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kabupaten. Sementara nama mereka sudah keluar sebagai penerima. Tetapi sampai kini dananya tidak kunjung datang.
Sekda Kabupaten Padang Pariaman, H. Jon Priadi, SE, MM ketika dikonfirmasi sekitar satu minggu di belakang, mengatakan ucapan terima kasih atas kepedulian wartawan dalam memantau penyaluran dana BLT Kabupaten Padang Pariaman tersebut.
“Terima kasih sekali atas konfirmasinya. Saya sarankan anda menghubungi Kadis DPMD Padang Pariaman, Erman,” tutur Jon Priadi dengan bersahabat.
Kadis DPMD Padang Pariaman, Erman, yang dihubungi melalui pesan WhatsApp-nya, sepekan lalu. Sampai berita ini diturunkan tidak ada memberikan respon sama sekali.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, sudah memotong dana Alokasi Dana Nagari (ADN) 10 persen dan Dana Desa (DD) Rp 10 juta/nagari.
Beberapa orang wali nagari di Kabupaten Padang Pariaman, menyampaikan kepada wartawan, bahwa sudah mulai merasa kurang nyaman untuk masuk kantor, karena setiap hari penerima bantuan BLT Kabupaten yang sudah masuk daftar, selalu mendatangi kantor nagari 5-10 orang/hari.
“Pak wali, bila jadwal kami menerima dana BLT, sementara rekan kami yang lain telah menerima dananya. Kok kami, masih janji-janji terus. Kalau tidak katakan tidak. Jangan kami dipermainkan, setengah mengancam,” ujar beberapa orang wali nagari dengan nada yang sama.
Adapun macam-macam bantuan yang turun kepada masyarakat yang terdampak Covid 19. Pertama, BNPT/PKH, sumber dana Kemensos RI disalurkan melalui Kantor Pos. Kemudian BLT Pusat, sumber dana juga Kemensos RI, juga disalurkan melalui Kantor Pos.
Setelah itu Bantuan Langsung Tunai (BLT) Provinsi Sumatera Barat. Menurut informasi penyalurannya, juga melalui Kantor Pos diantar ke masing-masing Kantor Nagari. Setelah itu BLT Kabupaten, disalurkan melalui Bank BRI. Terakhir dana BLT DD sumber dana dari APB Nagari.
“Kini yang belum turun, hanya BLT Kabupaten. Sementara masa PSBB, sudah habis,” tukuk wali nagari yang minta namanya dirahasiakan. (aa)
Discussion about this post