SAWAHLUNTO – Proyek dinding saluran bangunan proyek daam pekerjaan perbaikan drainase di kawasan Bantingan Kelurahan Saringan Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto Kembali ambruk, dicemaskan warga RT.01/RW.02 yang tepar dibawah proyek ini, terlebih kondisi cuaca penghujan sebagai pemicu tingginya debit air yang mengancam pemukiman akibat tak tertampung karena rusaknya saluran .
Ambruknya proyek bukan kali pertama, sebelumnya seperti diwartakan Investigasi edisi Februari 2017 proyek dam beronjong darurat di kawasan Bantingan sudah terban dan berlubang. dengan SPMK :01/PPK-BA/BKP-PPD/SWL-2016 yang dikerjakan CV Olimpic itu amblas dan berlubang serta dilakukan peningkatan pekerjaan serta perbaikan saluran diatas kawasan ini.
Salah seorang warga Ny Ayuk Ipong menyatakan kami tauma terhadap banjir dan longsor yang terjadi saat bencana longsor hebat pada Minggu, 13 Desember 2015 lalu, yang menghantam empat rumah yang ada disini. “ kini kondisi bangunan beronjong sudah turun dan saluran besarnya diatas rumah kami sudah ambruk. Kami semakin cemas karna belum ada perbaikan” sebutnya Kamis (6/9)
Dia menambahkan warga sudah menyampaikan ini baik kepada Camat, dinas PUPR kota Sawahlunto untuk dilakukan perbaikan. “Dan pernah beberapa minggu lalu ada petugas yang datang, namun belum juga dikerjakan” jelas Ayuk.
Pernyataan Ayuk Ipong ini dibenarkan Junaldi (32) salah seorang pemuda Kelurahan Saringan, kalau hujan lebat seperti Sabtu (1/9) lalu, air dari atas kawasan Cemara sampai Bantingan Saringan akan menyatu diselokan ini.
“ kalau sudah besar, airnya akan tumpah ke jalan serta membawa kerikil, batu, sampah dan lumpur “ jelas Junaldi.
Terkait keluhan warga ini juga dibenarkan Camat barangin kota sawahlunto Zainul Anwar. Dan pihaknya telah telah menyampaikan keluhan warga kelurahan Saringan tersebut.
“ ini butuh penanganan lanjutan terhadap kondisi dam penahan ini. Karena, saat hujan aliran air dari lereng perbukitan di atas pekerjaan ini volumenya lebih besar dan tak teralirkan dengan baik” jelas Zainul di kantornya.
Dam penahan Saringan dibangun pasca longsor yang menghantam lima rumah warga RT 2 RW 2 Blok Ombilin Gunung Timbago. Sebelumnya diawali bencana longsor hebat pada Minggu, 13 Desember 2015 lalu. Bencana itu diduga dipicu oleh tersumbatnya drainase polongan utama air yang mengalir di bawah gudang utama Ombilin sehingga menghantam rumah milik H Dahrul, Sugianto, Alpan dan Taslan. (*)
Discussion about this post