Agam – Berharap generasi muda setempat bisa menjadi generasi yang berkatakter Islami Sejumlah elemen masyarakat di Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam Sumatera Barat, kembali menggeliatkan pendidikan berbasis surau.
Camat Tanjung Raya, Kab.Agam Provinsi Sumatera Barat, Handria Asmi dalam sambutannya mengapresiasi program pendidikan surau yang digelar di Nagari Sungai Batang itu. Baginya Program babaliak ka surau itu, merupakan usaha melahirkan kaum muda yang Islami.
“Di Nagari Sungai Bantang ini, kita mengenal sejumlah tokoh dan ulama besar, seperti Abdul Karim Amrullah atau Inyiak DeEr, juga ada Buya Hamka, nah kita berharap kaum muda masa kini dapat mencontoh aqidah dah karakter ulama-ulama tersebut,” ujar Ketua Komunitas Pemuda Generasi Hamka (KPGH) Tanjung Raya, Rudi Yudistira, Minggu (13/12/2020).
Rudi menuturkan, untuk membangkitkan kembali nilai-nilai religius di tengah masyarakat, khususnya kaum muda, elemen masyarakat di Nagari Sungai Batang merancang program pendidikan surau, Sabtu-Minggu (12-13/12).
“KPGH bersama Jorong Batung Panjang, melalui binaan Camat Tanjung Raya, Pak Handria Asmi, membuat program pendidikan surau, kami berharap ini menjadi awal kebangkitan pemuda Sungai Batang yang Islami,” ucap Rudi.
Agar berjalan maksimal, program pendidikan surau tersebut merangkul sejumlah lembaga pendidikan Islam setempat, seperti MTs Muhammadiyah Sungai Batang, TPA/MDA. Selain itu, seluruh masyarakat Batung Panjang juga dilibatkan.
“Peserta sebanyak 30 orang pelajar MTsS, di mana hari ini bergabung dalam kegiatan didikan subuh gabungan bersama anak TPA/MDA,” sebutnya.
Program pendidikan surau menghadirkan narasumber seperti Angku Yus Bandaro Bodi atau Angku Yus Datuak Parpatih Guguk, Sejarawan Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka, Ustadz Dasri, Sejarawan Islam, Rudi Yudistira, guru silat Ayub Sutan Sati dan Adri Sutan Siri.
Lebih lanjut dijelaskan, program pendidikan surau berawal dari diskusi lanjutan Camat Tanjung Raya, Handria Asmi bersama Kasi Tata Pemerintahan Tanjung Raya, Bayu Wiranata dan Ketua KPGH.
Program pendidikan surau memiliki misi, bagaimana menjadikan kampung Buya Hamka benar-benar kembali hidup religius dan Islami seperti cita-cita Inyiak Rasul dan Buya Hamka di Kampung halamannya.
“Selanjutnya menggali dan mengapungkan potensi hebat yang masih terpendam jauh di diri dan jiwa masyarakat. Karena dasar pondasi telah dibangun utuh oleh ulama besar, Buya Hamka beserta nenek moyangnya,” jelas Rudi.
“Berbagai pelajaran dan peninggalan berupa buku serta catatan lainnya, menjadi sumber hebat yang harus dipelajari, dipahami hingga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” imbuhnya.
“Kita bangga, telah bisa membina dan merintis pergerakan yang mempelopori kebangkitan pemuda Sungai Batang dalam meningkatkan gelora islami, dengan harapan generasi penerus dapat menjadi lebih berkarakter islami,” ucapnya.
Ditambahkan, pendidikan surau merupakan sebuah program yang mencoba mengadopsi pola-pola surau tempo dulu. Meski zaman tidak bisa kembali seperti masa lalu, imbuhnya, namun nilai-nilai positif dan kelebihan pendidikan surau tempo dulu dapat disesuaikan dengan kondisi saat ini.
Disebutkan, sejumlah pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan surau antara lain, Pemerintah Kecamatan Tanjung Raya, KPGH Tanjung Raya, Pemerintah Kenagarian Sungai Batang, MTsS Muhammadiyah Sungai Batang, Pengurus dan Guru TPA/MDA Batung Panjang, Pengurus Masjid Inyiak DR, Pemuda Muhammadiyah Ranting Batung Panjang, Aisiyah Ranting Batung Panjang.
“Program ini juga didukung oleh niniak mamak, bundo kanduang, tokoh masyarakat, pemuda -pemudi, Fajril Dt. Mangkuto Nan Basa, Jorong Batung Panjang, Fitra Katik Rajo Mudo, Ketua Madani Sungai Batang,” sebutnya.
Aji
Discussion about this post