Pasaman Barat, R. Investigasi– Nasib malang kembali menimpa warga Nagari Persiapan Sikilang, Kecamatan Sungai Aur, Kabupaten Pasaman Barat. Salah seorang ibu, “AW” 32 th, Warga Sikilang meningggal dunia di tengah perjalanan di atas mobil pick up, usai melahirkan anak perempuannya. Jumat (17/7/2020) Subuh.
“AW” menghembuskan nafas terakhirnya diduga karena terlambat mendapatkan pertolongan medis, karena buruknya akses jalan untuk dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Akibat terlalu lama di perjalanan untuk menuju Rumah Sakit, sehingga tidak sempat mendapat pertolongan medis.
Salah seorang keluarga almarhumah, Kasmanedi saat dihubungi awak media via telpon selulernya Jum’at (17/7), membenarkan kejadian tersebut.
“Iya, yang meninggal itu adik saya, dia meninggal saat perjalanan menuju Rumah Sakit.”
Selanjutnya, Kasmanedi menjelaskan jalan menuju ke Puskesmas terdekat sangat parah. Jalan yang dilalui sekitar 33 Km dengan kondisi jalan tanah berlobang bergelombang dan berbatu dan itupun harus melewati sungai yang tidak ada jembatannya. Makanya pihak keluarga berinisiatif membawanya ke Rumah Sakit, dan itupun akses jalan yang dilalui hampir sama parahnya.
“Kalau menuju ke puskesmas terdekat satu-satunya akases jalan hanya melalui jalur PT Agro ke Sungai Aur, jalannya lebih parah lagi kami harus melewati sungai tanpa jembatan, jadi harus menggunakan rakit (ponton), makanya kami berinisiatif membawanya ke Rumah Sakit melalui jaur Maligi, Sasak.” ujarnya.
Sementara itu ketua Aliansi Masyarakat Bersatu (AMB) Kabupaten Pasaman Barat, Yuheldi Nasution, kepada Reportase Investigasi, mengatakan, sangat merasa kecewa kepada Pemerintah Pasaman Barat yang terkesan tutup mata atas buruknya akses jalan di Sikilang, padahal Kabupaten Pasaman Barat sudah berumur sekitar 16 tahun sejak dimekarkan dari Kabupaten induk.
Semestinya pemerintah baik eksekutif maupun legislatif jauh jauh hari sudah memprioritaskan untuk menganggarkan pembangunan jalan menuju Sikilang.
“Logikanya saja jika Pembkab Pasbar memang serius untuk membangun jalan di Sikilang maka sudah sewajarnya mendaptakan jalan yang layak, lebih 15 tahun sudah Pasaman Barat mekar, jika saja Pemkab menganggarkan secara bertahap pertahunnya maka bukan tidak mungkin slama 15 tahun tersebut jalan menuju sikilang akan layak ditempuh oleh masyarakat,” katanya.
Tragedi memilukan yang menimpa warga Sikilang sangatlah menyakitkan keluarga, pasien menderita diperjalanan karena buruknya akses jalan bahkan meninggal dunia demi mendapatkan perawatan medis menuju Rumah Sakit dan lebih memprihatinkan lagi peristiwa meninggalnya pasien menuju rumah sakit diduga bukan kali ini saja.
“Sudah saatnya Pemkab Pasbar membuka mata dan hati, jangan sampai masyarakat menjadi korban lagi karena buruknya akses jalan yang akan dilalui ketika masyarakat membutuhkan penanganan medis” kata Yuheldi. (Wh/yd)
Discussion about this post