Pesisir Selatan – Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, berencana bakal membangun rumah nelayan di Nagari Surantih, Kecamatan Sutera pada 2021. Ia berharap, Walinagari dan Camat proaktif mencarikan lahan untuk pembangunan rumah nelayan tersebut.
“Tolong Pak Camat segera carikan lahannya untuk pembangunan rumah nelayan di Nagari Surantih ini. Jika ada, segera hibahkan ke Pemda supaya cepat dibangun,” ujar Bupati Hendrajoni saat menggelar pertemuan dengan masyarakat Kecamatan Sutera, di tempat pelelangan ikan (TPI) Muaro Surantih, Kamis (17/9).
Menurutnya, pembangunan rumah nelayan adalah langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, khususnya bagi mereka yang menggantungkan hidupnya di laut.
“Jika rumah nelayan disediakan dengan layak, maka tidak ada lagi keluarga mereka yang terpuruk dibawah garis kemiskinan,” ucapnya.
Pengadaan rumah nelayan, merupakan program strategis dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) yang siap membantu para nelayan Indonesia untuk memiliki rumah yang layak huni. Hal itu dikarenakan, Indonesia adalah negara maritim sehingga kawasan permukiman nelayan perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah sekaligus menciptakan lapangan kerja.
“Masyarakat di Pessel banyak yang menggantungkan hidup di laut. Dari itu, kami bakal mengupayakan ke pusat agar nelayan bisa sejahtera. Jika nelayan sejahtera, maka pemerintah ikut juga merasakannya,” katanya.
Hingga kini, ratusan rumah nelayan sudah dibangun di Pesisir Selatan dan tersebar di sejumlah kecamatan yang mana pada setiap unitnya dialokasikan anggaran Rp160 juta.
“Ya, semua itu sudah ditempati oleh nelayan kita di Pessel. Semuanya gratis,” tuturnya.
Bupati Hendrajoni menyebutkan, keberadaan rumah nelayan bakal dilengkapi sejumlah fasilitas yang memadai, termasuk ketersediaan air bersih. Sebab, persoalan tersebut sering menjadi kendala serius bagi masyarakat nelayan.
“Nah, jika program ini terlaksana. Kedepan bakal kita tata dengan baik. Termasuk juga ketersediaan air bersih. Sehingga masyarakat kita terbebas dari penyakit,” ucapnya lagi.
Selain itu, bagi kecamatan lain yang ingin memiliki Kampung Nelayan, setidaknya bisa menyediakan lahan sekitar 1,5 hektare. Bahkan, Pemkab Pessel juga telah melaksanakan program asuransi bagi para nelayan. Program tersebut, bertujuan agar memberikan perlindungan kepada nelayan dikarenakan profesi tersebut sangat rentan terhadap korban jiwa.
“Program asuransi nelayan tersebut, memberikan bantuan kepada nelayan jika mengalami kecelakaan di laut atau meninggal dunia. Selain itu, anak-anak mereka juga mendapatkan biaya pendidikan agar bisa bersekolah lagi,” tuturnya. (Robi)
Discussion about this post