Malang – Bupati Malang HM. Sanusi menilai masyarakat sudah mulai sadar terhadap pentingnya mantaati protokol kesehatan pencegehan pandemi Covid-19.
Hal ini terlihat ketika Bupati Malang mengunjungi berbagai bentuk ketangguhan, mulai kampung tangguh, pasar tangguh hingga gereja tangguh di wilayah kecamatan Tumpang, Rabu (22/07/2020).
Pantauan di lapangan, rombongan bupati tiba di Desa Wringinsongo, Kecamatan Tumpang. Saat berdialog dengan warga, salah satu warga melontarkan pertanyaan kepada bupati seputar sekolah yang belum masuk hingga saat ini. Dan cenderung menerapkan sekolah online yang mengakibatkan ludesnya kuota internet siswa dalam waktu sekejap.
“Kenapa sekolah kok belum dibuka pak Bupati, sedangkan tempat wisata kok sudah dibuka” tanya Warga kepada Bupati Malang Sanusi.
Dengan telaten Sanusi menjawab, jika Pemerintah Kabupaten Malang mengikuti aturan dari Kemendikbud soal sekolah, kalau tempat wisata sengaja dibuka karena sudah benar-benar menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Kendati saat ini sudah ditutup kembali.
Mendapati jawaban lugas Sanusi, warga tersebut terus berusaha mendebat jawaban Sanusi dengan mengatakan perbedaan sekolah dan tempat wisata.
“Ya jangan disamakan antara dunia pendidikan khususnya sekolah yang masih libur dengan wisata. Tempat wisata seperti yang sampeyan tanyakan tadi itu sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat, lah kalau sekolahan siapa yang menjamin mereka benar-benar patuhi protokol kesehatan. Jika sampai ada yang terkena Covid, lantas siapa yang akan bertanggung jawab. Sudah kita ikuti aturan pemerintah pusat. Kita gak melarang sekolah. tapi menyelamatkan pelajar agar jangan sampai terkena Covid-19” terang Sanusi.
Sanusi menandaskan jika Pemkab tidak mudah mengeluarkan izin tempat rekreasi dibuka kembali, buktinya wisata pantai di sepanjang JLS sudah ditutup kembali lantaran tidak bisa menunjukan aturan ketat protokol kesehatan pandemi Covid. Termasuk di Sumber Maron seperti yang diungkapkan warga tersebut.
“Semua merasakan dampaknya, bukan hanya masyarakat, tapi pemerintah juga merasakan hal yang sama, yakni sama berada dalam tekanan lantaran kondisi darurat seperti saat ini” tegas Sanusi.
Dari hasil evaluasi, Bupati menilai, di Tumpang sudah semakin sadar terhadap aturan prorokol kesehatan pencegahan Covid-19. Mereka kata Sanusi, terlihat sangat siap menangani dan mencegah Covid-19 melalui berbagai ketangguhan yang ada, salah satunya ketahanan pangan.
“Masyarakat sudah banyak menanam sayur di setiap rumah, budidaya lele di embung desa, ini merupakan bentuk ketangguhan untuk bersama melawan Covid-19, jika hal ini terus dipertahankan, saya yakin wabah Corona akan segera berakhir” urai Sanusi.
Terutama kaum ibu-ibu yang dinilai sangat disiplin dibandingkan laki-laki, makanya, kata Sanusi, peran perempuan akan lebih didorong untuk ikut mengkampanyekan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Dengan demikian diharapkan angka penyebaran virus covid-19 di wilayah Kabupaten Malang semakin menurun.(Narto)
Discussion about this post