Lima Puluh Kota- Dalam rangka Konvergensi Pencegahan Stunting di Kabupaten Lima Puluh Kota, dimana kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Bupati Lima Puluh Kota Irfendi Arbi buka Pertemuan Kader Motivator Nutrisionis Pendamping Keluarga dan Pembekalan Kader Pembangunan Manusia (KPM) dalam rangka Konvergensi Pencegahan Stunting di Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2020 di Aula Dinas Kesehatan eks Kantor Bupati Payakumbuh, Jum’at (24/7).
“Penurunan Stunting memerlukan intervensi yang terpadu, mencakup intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif”, kata Irfendi Arbi.
Intervensi Gizi sensitif adalah upaya- upaya untuk mencegah dan mengurangi masalah gizi secara tidak langsung. Kegiatan ini pada umumnya dilakukan oleh sektor non– kesehatan. Kegiatannya antara lain penyediaan air bersih, kegiatan penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan perempuan, dan lain-lain.
Penurunan Stunting ditetapkan sebagai program prioritas nasional, lokal dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah, ucap Irfendi Arbi.
Ada 8 (Delapan) Aksi konvergensi pencegahan Stunting di tingkat Kabupaten. Saat ini kita telah berada di Aksi ke-5 yaitu Pembinaan Kader Pembangunan Manusia, kata Irfendi Arbi.
Delapan Aksi Integrasi tersebut adalah (1) Analisis Situasi, (2) Rencana Kegiatan, (3) Rembuk Stunting, (4) Peraturan Bupati/Walikota Tentang Peran Desa, (5) Pembinaan KPM, (6) Sistem Manajemen Data, (7) Pengukuran dan Publikasi Stunting, (8) Review Kinerja Tahunan, tegas Irfendi Arbi.(bbz)
Discussion about this post