Bupati Agam Dr.Indra Catri dan Kapolres Agam AKBP. Dwi Nur Setiawan tinjau lokasi terdampak banjir bandang di jorong Galapuang, nagari Tanjung Sani, kecamatan Tanjung Raya, Kamis,(21/11).
Dua pejabat daerah ini, ikut memantau proses penanganan awal pasca bencana dan mendatangi para korban terdampak musibah tanah longsor dan banjir bandang tersebut.
Di lokasi musibah, Indra Catri juga menginstruksikan pada jajaran penanganan pasca bencana untuk melakukan langkah penanganan cepat tepat dan akurat, dengan menetapkan skala prioritas penanganan sesuai protap yang sudah ada.
Bupati Agam dua periode itu juga berharap, para personil penanganan pasca bencana di lapangan untuk ekstra waspada mengingat cuaca masih belum stabil sementara potensi bencana masih tinggi.
” Prioritas pengamanan dan keselamatan masyarakat,” tegas Indracatri.
Sementara update data dampak musibah banjir bandang dan longsor di jorong Galapung, nagari Tanjung Sani, kecamatan Tanjung Raya, Kamis,(21/11) tercatat 13 rumah warga terdampak hantaman material longsor dan 2 tempat ibadah.
Dari data tersebut, tercatat 2 rumah diantaranya rusak parah dihanyutkan banjir bandang yang kini posisinya berada tak jauh dari danau Maninjau, sementara 11 rumah warga tertimbun material longsor, termasuk 1 mesjid dan 1 MDA.
Data yang diperoleh dari Lukman Syahputra, staf Pusdal.Ops.BPBD Agam, dampak curah hujan tinggi sejak Rabu sore,(20/11) mengakibatkan bencana banjir bandang di Jorong Galapung, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya.
Dampak hujan lebat mengakibatkan banjir bandang yang membawa material lumpur dan berbatuan sehingga menutupi akses jalan sepanjang 200 Meter dengan ketinggian lebih kurang 3-5 Meter.
Material banjir bandang menghanyutkan 2 unit rumah kayu Rosmi yang ditempati Erniati dan rumah milik Ermawati.
Ditambahkan, material banjir bandang juga membawa lumpur sehingga masuk kedalam rumah warga sebanyak 11 unit dan 2 unit tempat beribadah, masing- masing rumah Nursima kondisi rusak ringan, rumah Rozalinda kondisi rusak, sedang, rumah Nurhani Saldi kondisi rusak sedang, rumah Roni Marta kondisi rusak sedang, rumah Fauziah kondisi rusak sedang, rumah Salman kondisi rusak sedang, rumah Sudirman kondisi rusak sedang Selista Masni kondisi rusak sedang, Hendri Bayanti kondisi rusak sedang, Tomi Saputra kondisi rusak sedang dan rumah Mardi kondisi rusak sedang.
Sementara dua sarana ibadah, masing-masing Masjid Istighfar Galaluang kondisinya rusak berat dan MDA Galapung kondisinya rusak sedang.
Selain itu, tercatat 4 unit sepeda motor warga rusak tertimbun material longsor, dan areal pertanian warga seluas 20 hektar rusak tertimbun lumpur dan batu.
Dijelaskan, upaya penanganan saat ini sudah mulai dilakukan dengan pembersihan rute jalan menggunakan alat berat, pembersihan sarana ibadah, dan warga sudah mulai membersihkan rumah mereka yang tertimbun longsor. Aji
Discussion about this post