Kota Solok – Wakil Wali Kota Solok, Suryadi Nurdal menghadiri Bedah Buku Sejarah Kota Solok 1956-2018 di Akmal Room Bappeda Kota Solok, Selasa (12/8)
Dihadiri juga tokoh masyarakat, ninik mamak, bundo kanduang, dosen, mahasiswa, dan guru, kepala OPD, serta narasumber Dr. Hary Efendi, Pembahas Dr. Zulqayyim, serta Moderator Dr. M.A. Dalmenda.
Ini adalah momentum penting untuk mendalami jejak sejarah, menggali identitas, dan memperkuat jati diri sebagai masyarakat Kota Solok. Sejarah bukan hanya catatan masa lalu, tapi cermin bagi masa kini dan arah bagi masa depan.
“Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada penulis dan tim penyusun buku sejarah ini. Melalui riset yang mendalam, wawancara dengan para pelaku sejarah, serta penelusuran dokumen-dokumen penting, buku ini berhasil menghadirkan narasi sejarah Kota Solok yang lebih utuh dan objektif,” ujar wawako.
Kota Solok memiliki warisan sejarah yang kaya. Dari nilai-nilai adat dan budaya, hingga transformasi menjadi sebuah kota seperti sekarang, semua itu menyimpan nilai-nilai luhur yang patut kita jaga dan wariskan kepada generasi muda.
“Saya mengajak semua elemen masyarakat, terutama generasi muda, untuk tidak melupakan sejarah. Seperti yang dikatakan Bung Karno, “Jangan sekali-kali melupakan sejarah.” Karena dari sejarahlah kita belajar, tumbuh, dan melangkah dengan arah yang benar,” sebut wawako.
Sekaitan dengan penggalian sejarah yang ada di Kota Solok, pemko bermaksud untuk melakukan revitalisasi terhadap bangunan Medan Nan Bapaneh yang berada di samping Masjid Lubuk Sikarah.
Melalui kegiatan Bedah Buku Sejarah Kota Solok 1956-2018 ini, wawako berharap dapat digali lebih dalam lagi tentang sejarah Medan Nan Bapaneh ini. Nantinya setelah selesai dilakukan revitalisasi bangunan Medan Nan Bapaneh, maka buku Sejarah Kota Solok ini akan dipajang di sana. (Cha)



Discussion about this post