Sawahlunto – Pada akhirnya apa yang ditunggu-tunggu dan sangat di harapkan oleh masyarakat khususnya kota Sawahlunto dapat terwujud dengan ditandatanganinya MOU Penyelenggaraan Perkeretaapian Pada Jalur Kereta Api Antara Sawahlunto – Muaro Kalaban dengan pihak Pemerintah Kota Sawahlunto, Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Sumatera Bagian Barat dan PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) bertempat di Balairung Rumah Dinas Walikota Sawahlunto, Jum’at (14 Januari 2022).
Kesepakatan kerjasama tiga pihak tersebut di tandatangani oleh Walikota Sawahlunto, Deri Asta, SH, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) wilayah Sumatera Bagian Barat, Suranto dan Direktur Utama PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Didiek Hartantyo.
Walikota Sawahlunto Deri Asta, SH dalam sambutanya mengatakan hidupnya kembali transportasi Kereta Api jalur Sawahlunto – Muara Kalaban selain dalam rangka merawat, menjaga dan melestarikan asset yang terkait langsung dengan sejarah keberadaan kota Sawahlunto yang telah diakui sebagai kota warisan dunia, juga dapat meningkatkan gairah sektor pariwisata yang berdampak langsung terhadap perekonomian masyarakat.
Sawahlunto, kota yang lahir pada zaman revolusi Industri ditandai dengan penemuan tekhnologi mesin uap seiring dengan penemuan kandungan Batubara di perut buminya, membuat keberadaan Kereta Api sangat vital dalam hal transportasi angkutan Batubara tersebut dari Sawahlunto menuju Emmahaven/Telukbayur.
Dengan berhentinya aktifitas penambangan batubara Pada tahun 1998, Seluruh aktifitas yang terkait dengan penambangan termasuk transportasi Kereta Api lambat laun tak lagi berjalan. Kota Sawahlunto terancam menjadi kota mati dengan eksodusnya sebagian besar warga keluar daerah ataupun pindah bekerja ke Tanjung Enim. Secara bertahap Sawahlunto beralih dari kota tambang menjadi kota wisata dan puncaknya diakui oleh UNESCO sebagai Kota Warisan Dunia.
Kami sangat bersyukur dengan apa yang di sepakati hari ini yaitu reaktivasi Mak Itam dan hidupnya kembali Kereta Wisata yang imbasnya tidak hanya menunjang visi kota serta sesuai dengan agenda warisan dunia yaitu menjaga, merawat dan melestarikan peninggalan bersejarah, namun juga membawa dampak positif dalam peningkatan perekonomian masyarakat.
Direktur PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Didiek Hartantyo dalam sambutannya mengungkapkan, meskipun untuk reaktivasi kembali Kereta Api Mak Itam bukanlah hal yang gampang dimana selain usia loko yang sudah tua, menghidupkanya di butuhkan waktu minimal 5 jam pemanasan Steam lokonya hingga kereta Api dapat berjalan.
“Untuk itu nanti kita akan mendampinginya dengan satu unit loko uap lain sebagai temannya. Mak Itam kita jalankan satu kali seminggu, sedangkan loko satu lagi yang akan berjalan secara rutin,” katanya.
Kami berharap dengan Sinergi antara pemerintah pusat, daerah dan PTKAI yang kita tandatangani hari ini, apa yang menjadi tujuan kita bersama dapat terwujud. ( Djasrizal )
Discussion about this post