PAINAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) segera melakukan pendataan awal terkait Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek).
Pendataan tersebut akan dilangsungkan selama satu bulan yang dimulai sejak 15 Oktober hingga 14 November 2022.
Kepala BPS Pessel Yudi Yos Alfin mengatakan dalam mensukseskan pelaksanaan pendataan Regsosek, pihaknya sudah merekrut petugas pendata yang tersebar di 15 kecamatan dan 182 nagari di Pessel.
“Petugas pendata juga kita bekali dan diberikan pelatihan sebelum melaksanakan tugas,” katanya, Selasa (4/10) di Painan.
Yudi Yos Alfin menjelaskan dalam kegiatan pelatihan, petugas akan dilatih terkait tata cara pendataan, pengisian kuesioner dan konsep definisi yang digunakan dalam pengumpulan data Regsosek.
“Pelatihan ini juga sudah kita mulai sejak 22 September hingga 4 Oktober 2022 bertempat di Rocky Hotel Padang,” sebutnya.
Jumlah petugas yang dilatih sebanyak 799 orang. Mereka mengikuti pelatihan berdasar jadwal yang disusun yang terdiri dari 6 gelombang dan 32 kelas.
Gelombang I sebanyak 118 petugas yang meliputi kecamatan Silaut, Lunang, Basa Ampek Balai Tapan, Ranah Ampek Hulu Tapan.
Gelombang II, sebanyak 126 petugas yang meliputi kecamatan Batang Kapas dan IV Jurai.
Gelombang III, sebanyak 122 petugas yang meliputi kecamatan Pancung Soal dan Linggo Sari Baganti.
Gelombang IV, sebanyak 125 petugas yang meliputi kecamatan Air Pura, Sutera, Bayang Utara.
Gelombang V, sebanyak 144 petugas yang meliputi kecamatan Ranah Pesisir dan Lengayang.
Sementara, Gelombang VI, sebanyak 144 petugas yang meliputi Bayang dan Koto XI Tarusan.
“Kami berharap, semua petugas dapat mengikuti pelatihan dengan serius, sehingga pelaksanaan pendataan di lapangan dapat berjalan dengan aman dan lancar,” ujarnya.
Dalam kegiatan pembekalan terhadap petugas pendata yang direkrut BPS Pessel juga turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah, Mawardi Roska.
Mawardi yang hadir pada pelatihan gelombang pertama itu memberikan motivasi kepada peserta. Lanjut dia, begitu pentingnya dalam memperoleh data yang akurat.
Menurut dia, data akurat merupakan data yang penting, sehingga hasilnya dapat dijadikan untuk keperluan bagi user untuk mengambil langkah atau kebijakan yang dasarnya bermuara dari data yang akurat itu.
Kata dia, data akurat adalah data yang apa adanya dan bukan data ada apanya.
“Dengan data akurat itulah, akan berguna bagi pembangunan Nagari, Kabupaten dan NKRI. Data yang akurat juga bisa digunakan untuk jaring pengaman sosial (bantalan sosial) dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” tuturnya. (*)
Discussion about this post