Solok Selatan — BPBD Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, mulai mengantisipasi dampak dari pontensi gempa bumi akibat pergeseran patahan semangka segmen Suliti yang melintasi daerah itu.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Solok Selatan Nofriadi saat jumpa pers di Pujasera Muaro Labuh, Kamis (9/10/2025), menyampaikan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pelepasan energi patahan semangka segmen Suliti bisa memicu gempa bumi dengan Magnitudo 7,4.
“Menurut BMKG, gempa tektonik itu ada siklusnya, yakni 100 tahun, 50 tahun dan 25 tahun. Terakhir gempa oleh pergeseran segmen Suliti terjadi pada 1943,” ujarnya dalam jumpa pers yang diinisiasi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Solok Selatan itu.
Guna mencegah adanya korban jiwa, BPBD Solok Selatan sudah melakukan sosialisasi terkait potensi gempa di patahan semangka segmen Suliti kepada masyarakat, khususnya pelajar.
Selain sosialisasi, katanya menambahkan juga dilakukan simulasi penyelamatan diri jika terjadi gempa bumi.
Pada tanggal 13 Oktober mendatang, sebutnya BMKG juga akan menggelar sekolah lapangan terkait potensi gempa bumi.
Meskipun memiliki potensi bencana gempa bumi, katanya baru di Kantor BPBD Solok Selatan yang dilengkapi alat peringatan dini gempa bumi.
“Ada alat Warning Receiver System (WRS) atau Sistem Penerima Peringatan tapi masih di kantor BPBD. Kalau di kecamatan belum ada,” ujarnya.
Kecamatan yang berpotensi terdampak dari gempa bumi akibat pergeseran patahan semangka Segmen Suliti ini mulai dari Koto Parik Gadang Diateh, Sungai Pagu, Pauh Duo dan Sangir.
“Kita harap pelepasan energi ini bisa sedikit sedikit sehingga tidak begitu terdampak,” ujarnya.
Selain gempa tektonik dari pergerakan patahan semangka segmen Suliti, gempa dari aktivitas vulkanik Gunung Api Kerinci juga berpotensi dirasakan oleh masyarakat Solok Selatan.
Hadir dalam jumpa pers tersebut, Plt Kadiskominfo Irwanesa, Sekretaris Diskominfo Sony Andesta, Sekretaris BPBD Solok Selatan Sonni Patrisia, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Solsel Dahrizal, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Solsel Fauzan Mahmudi. (Joko)
Discussion about this post