Oleh Syafri Piliang
Wartawan Muda
Pulau Punjung – Di bawah langit menjelang senja Jumat, 24 Oktober 2025, suasana di pelataran Kejaksaan Negeri Dharmasraya terasa berbeda. Musik lembut mengalun, tenda-tenda pelayanan yang beberapa hari lalu ramai kini mulai dibongkar satu per satu. Namun, yang tertinggal bukanlah kesibukan semata, melainkan kesan mendalam tentang kebersamaan yakni tentang bagaimana sebuah gagasan sederhana bisa menjelma menjadi gerakan sosial yang menggugah rasa.
Itulah akhir dari rangkaian “Dharmasraya Bersatu Bhakti Negeri”, sebuah kegiatan kolaboratif lintas lembaga yang digagas oleh Kepala Kejaksaan Negeri Dharmasraya, Ariana Juliastuty. Sejak dibuka pada 20 Oktober lalu, halaman kantor kejaksaan berubah menjadi ruang publik yang hidup: tempat orang berobat gratis, anak-anak dikhitan, pasangan dinikahkan, dan pelaku UMKM memamerkan produk mereka.
Selama hampir sepekan, aktivitas di lokasi ini tak pernah sepi. Dari pagi hingga sore, masyarakat datang silih berganti. “Ini baru kejaksaan yang dekat dengan rakyat,” celetuk seorang warga Nagari Koto Baru sambil menunggu giliran memeriksakan kesehatan.
Apa yang dilakukan Kejari Dharmasraya bukanlah rutinitas birokrasi. Ariana, yang dikenal energik dan terbuka terhadap kolaborasi lintas sektor, menaruh visi besar di balik kegiatan ini: menghapus sekat antara institusi hukum dan masyarakat. “Kami ingin menunjukkan bahwa penegak hukum juga punya hati, juga bisa hadir membawa manfaat sosial,” ujarnya dengan senyum khasnya.
Visi itu mendapat sambutan luas. Tak hanya pemerintah daerah, tetapi juga berbagai pihak lain ikut turun tangan. Polres Dharmasraya, Kodim 0310/SSD, Lapas Kelas III, Pengadilan Agama, BPN, hingga Kantor Kementerian Agama turut membuka layanan publik terpadu di lokasi yang sama.
Dukungan juga datang dari Baznas, lembaga sosial, BUMD, hingga pihak swasta. Bank Nagari menjadi sponsor utama, sementara BRI, PLN, dan pelaku usaha lokal ikut menyumbang fasilitas dan logistik. Semua bergerak tanpa sekat, membawa semangat gotong royong yang jarang terlihat di era serba administratif seperti sekarang.
Program-program yang digelar mencerminkan semangat kepedulian. Ada khitan gratis, nikah dan isbat nikah gratis, pemeriksaan kesehatan gratis, hingga pembagian sembako bagi warga kurang mampu. Tak kalah menarik, panitia juga menggelar pameran UMKM Dharmasraya yang menampilkan produk lokal mulai dari tenun, kuliner, hingga hasil pertanian.
Anak-anak sekolah pun tak mau kalah. Dalam pertandingan voli antar SMP, semangat sportivitas dan kebersamaan menjadi penutup yang manis. SMPN 1 Koto Baru dan SMPN 3 Koto Salak keluar sebagai juara utama untuk kategori putra dan putri.
“Ini bukan sekadar lomba, tapi ruang untuk menumbuhkan karakter, kebanggaan, dan semangat kebersamaan bagi generasi muda,” kata Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani, yang hadir bersama Wakil Bupati Leli Arni dalam acara penutupan.
Dalam prosesi penutupan yang berlangsung hangat, Bupati Annisa menyerahkan piagam penghargaan kepada Kajari Ariana Juliastuty. “Atas nama Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya. Kegiatan ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi lintas lembaga membawa manfaat besar bagi masyarakat,” ujar Annisa.
Ariana membalas dengan nada penuh syukur. “Ini kerja bersama. Kami hanya memantik, tapi semua pihaklah yang membuatnya menyala,” ujarnya, disambut tepuk tangan para hadirin.
“Dharmasraya Bersatu Bhakti Negeri” mungkin telah usai, tapi gaungnya belum padam. Di mata masyarakat, kegiatan ini bukan hanya tentang bantuan atau hiburan, tapi tentang rasa: rasa memiliki, rasa peduli, rasa ingin bersama membangun daerah.
Di akhir acara, Ariana sempat berkata lirih, “Kita ingin Bhakti Negeri ini tak berhenti di sini. Ia harus jadi gerakan yang hidup di hati masyarakat.”
Senja pun kian turun di Pulau Punjung. Lampu-lampu tenda mulai padam satu per satu. Namun, di balik redupnya cahaya, Dharmasraya justru tampak lebih terangi oleh semangat kolaborasi yang lahir dari hati.***



Discussion about this post