Bukittinggi — Kemajuan teknologi informasi di satu sisi, merupakan sarana bagi pelaku usaha untuk mengembangkan diri. Di sisi lain pemerintah atau lembaga terkait juga menjadi penguat untuk mendorong peningkatan sebuah usaha.
Ini dirasakan oleh produk bawang goreng kemasan asal Kelurahan Pulai Anak Aia, Bukittinggi yang berhasil menembus pasar Internasional.
Bawang goreng yang diproduksi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan merek Dapur Fie, telah hadir sejak setahun terakhir, merasakan kedua langkah dan peranan di atas.
Pemilik Dapur Fie, Fivi Hardiyanti mengatakan produk ini kini telah berhasil masuk pasar di Korea Selatan dan Malaysia.
“Alhamdulillah, biasanya yang membeli dari dalam Sumbar, sekarang sudah masuk ke Korea Selatan dan Malaysia,” ungkapnya kemaren.
Diakui, jumlah produk yang masuk pasar internasional tersebut memang tidak banyak, berkisar 100 pcs.Namun
dapat penambah semangat untuk meningkatkan usaha.
Fivi menambahkan, sistem pemasaran yang dilakukannya lewat media sosial seperti instagram maupun market place.
“Lewat medsos ini, ada yang tertarik menjadi semacam reseller, nah ini lah yang memasarkannya di sana,” ulasnya.
Dalam proses penggorengan bawang mempekerjakan beberapa orang , termasuk janda tidak mampu.
Produk ini telah memiliki izin PIRT maupun sertifikat halal sehingga aman untuk dikonsumsi.
Keberhasilan usaha menembus dunia itu diakui berkat peran Ibu (istri) Walikota. Diantaranya terkait perizinan, Pemko Bukittinggi mempermudah segala prosedur sehingga semuanya berjalan lancar.
Lebih dari itu, menurut Fivi, dalam mempromosikan produk, dia juga dibantu oleh Ketua TP PKK Bukittinggi, Fiona Erman Safar.
“Setiap produk tersebut hendak dijual, saya tag ke instagram Ibu Fiona, yang lalu merepospinnya. Itu sangat membantu,” kata dia.
Fivi mengatakan tetap mengharapkan bantuan pemerintah terutama dari segi promosi maupun permodalan untuk menumbuhkembangkan usahanya.(Pon)
Discussion about this post