Jakarta — Badan Eksekutif Mahasiswa se-DKI Jakarta yang tergabung dalam BEM-Nusantara (BEMNUS) menyoroti proses rekrutmen Calon Dewan Kota (Dekot) yang saat ini tengah berlangsung. BEMNUS meminta Walikota tidak melakukan cawe-cawe dalam seleksi Calon Dewan Kota.
“Kami berharap proses seleksi Calon Dewan Kota Jakarta yang saat ini sedang berlangsung serentak bebas intervensi dari Walikota.” ujar Rahmatul Fajri, Koordinator BEM-Nusantara DKI Jakarta, di Jakarta, Selasa (2/7/2024).
Dalam keterangannya, BEM-Nusantara mengaku mendapat informasi ada Walikota di Jakarta yang menitipkan nama tertentu untuk diloloskan sebagai Dewan Kota. Jika ini benar Rahmatullah mengecam keras tindakan tersebut dan berjanji akan mengerahkan anggotanya menggelar demonstrasi besar-besaran.
Proses seleksi Dewan Kota dilakukan oleh tim independen bernama Panitia Pemilihan Dewan Kota (PPDK) yang terdiri dari tokoh masyarakat dan kelompok profesi dan dipilih oleh Pemkot masing-masing wilayah kota dan kabupaten.
“Panitia seleksi Calon Dewan Kota yang disebut PPDK merupakan pribadi-pribadi independen dan dikenal memiliki integritas. Karena itu Walikota tidak perlu menitipkan calon tertentu untuk diloloskan. Percayakan sepenuhnya kepada Pansel,” lanjut Rahmat.
“Jika benar ada Walikota yang intervensi atau menitipkan nama untuk kepentingan tertentu dan untuk diloloskan Pansel, BEM-Nusantara tidak tinggal diam, kami akan menggeruduk dan menduduki kantor Walikota. Jadi sebaiknya jangan main-main,” tegas Rahmatullah Fajri yang didampingi dan dibenarkan anggota BEMNUS lainnya.
Red/Rizqi Damanik
Discussion about this post