Padang — Peran guru sebagai orangtua kedua bagi anak sangat penting dalam mendidik anak. Khususnya di era perkembangan teknologi digital, hampir tidak ada anak yang tidak terpapar digitalisasi terutama melalui gadget ponsel dan internet. Tidak bisa dipungkiri, selain memiliki nilai positif, di lain sisi internet juga punya dampak negatif yang jika tidak dikontrol, bisa berdampak buruk bagi perkembangan anak.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Gemala Ranti, dalam sambutannya saat membuka Bimbingan Teknis Internet Ceria (Cerdas, Empati, Ramah, Inklusif, Aman), di Rocky Hotel, Padang, Senin (6/3/2023).
Menurut Gemala Ranti, Dinas P3AP2KB Provinsi Sumbar menilai pentingnya menyuarakan literasi digital kepada masyarakat, khususnya orang tua dan guru dalam rangka melindungi keselamatan anak di ranah daring. Terutama dari ancaman kejahatan seksual. Hal ini penting dilakukan mengingat ada banyak anak yang telah memanfaatkan teknologi pada aktivitas sehari-hari mereka.
“Tanggung jawab perlindungan anak dan tantangan orang tua di era digital sangat berat, dengan kemudahan akses internet pada anak, bebas terkoneksi tanpa sekat batas dan aturan. Anak lebih pintar dari orang tuanya, dan informasi di internet bisa datang dari mana saja dan dari siapa saja. Anak ingin merasakan kebebasan yang lebih besar namun anak belum memahami risiko saat menjelajahi dunia digital,” ungkap Ranti.
Pemerintahan Provinsi Sumbar melalui Dinas P3AP2KB telah memulai langkah-langkah kreatif dan inovasi dalam program pemerintah yang berkaitan dengan perlindungan anak di dunia digital melalui hadirnya website Internet Ceria. Website tersebut telah lebih satu tahun dikembangkan, bekerjama dengan platform digital peduli anak fami.ly.
“Dengan kolaborasi berbagai elemen kita berharap anak-anak semakin smart berinternet dan terlindung dari ancaman dampak negatif dunia digital. Untuk itu perlu peningkatan SDM baik orang tua, komunitas dan masyarakat luas terutama para guru agar dapat mengetahui tentang bentuk-bentuk kekerasan anak melalui media daring dan dapat melindungi mereka dari bahaya eksploitasi seksual dan kekerasan lainnya di dunia digital,”harap Gemala Ranti.
Kegiatan Bimtek yang berlangsung pada 3 hingga 6 Maret (angkatan I) dan 9-10 Maret (angkatan II) tersebut diikuti 50 orang peserta terdiri dari ASN Diskominfo, Guru TK Non PNS se Kota Padang dan Forum Anak Kota Padang.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber diantaranya anggota DPRD Sumbar Gustami Hidayat, akademisi yang juga mantan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, untuk bicara kolaborasi parenting berbasis Digital (Psikologi Pendidikan ) Co Founder & CEO Fammi.ly (Platform Edukasi Parenting) aplikasi Fammily Digital, Dinas Kominfo, psikolog klinis, serta konselor untuk bicara tentang Upaya pencegahan & Perlindungan anak di dunia Digital. (Adpsb)
Discussion about this post