Malang – Penemuan situs purbakala ditemukan di Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Diduga berasal dari era Kerajaan Singasari. Situs secara tidak sengaja ditemukan oleh pengembang perumahan saat melakukan pengerukan tanah di lokasi tersebut.
Penemuan berupa tumpukan batu bata setebal 9 cm dengan panjang 20 cm. Ditemukan juga bongkahan batu, yang diduga adalah pecahan meteor.
Lokasi penemuan situs telah ditinjau langsung oleh Kepala Desa Ngenep, Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) dan juga Dinas Pariwisata Kabupaten Malang. Nantinya juga akan ada peninjauan oleh arkeolog dari Balai Cagar Budaya Jawa Timur.
Petugas dari BPCB Trowulan Jawa Timur, Hariyoto memperkirakan berdasar strukturnya, situs tersebut merupakan sisa bangunan permukiman warga di masa Kerajaan Singasari.
“Jika melihat struktur batu bata sejauh ini, tampak ada keterkaitan dengan sumber air di Desa Ngenep yang di sebut umbulan. Apalagi bagi orang zaman dahulu, sumber mata air dianggap sangat penting untuk mendirikan permukiman,” terangnya, Selasa (06/10/2020).
Secara rinci Hariyoto menjelaskan, dimensi batu bata yang ditemukan memiliki ketebalan sekitar 9cm dengan lebar 20cm.
“Kalau kami analisa, diperkirakan batu bata ini usianya lebih muda dari batu bata yang ditemukan di situs Langlang. Karena, wilayah Karangploso pada zaman dulu merupakan daerah penyangga Kerajaan Singasari,” jelasnya.
Di tempat terpisah, Kepala Desa Ngenep, Suwardi menjelaskan, karena berbatasan dengan pengerjaan proyek perumahaan, maka lokasi penemuan situs purbakala tersebut kini dipasangi garis polisi.
“Itu sebagai upaya mensterilkan lokasi temuan. Pihak Pemdes Ngenep juga telah menghentikan pembangunan perumahan untuk sementara waktu.
Selain itu, kami juga telah melaporkan temuan tersebut kepada Pemkab Malang, pihak kepolisian, Disparta dan BPCB,” tutur Suwardi.
Hal itu dilakukan agar nantinya para arkeolog dari BPCB Trowulan Jawa Timur dapat melakukan penelitian lebih lanjut tanpa ada gangguan.
“Selanjutnya akan dilakukan penelitian penelitian oleh tim arkeolog dari BPCB Trowulan Jawa Timur. Untuk mengetahui lebih jelas situs ini merupakan bangunan apa,” pungkasnya.
Sementara itu, Anwar Supriadi, Kasi Museum, Sejarah, dan Cagar Budaya Dinas Pariwisata Kabupaten Malang mengharapkan Pemdes Ngenep dapat memanfaatkan penemuan situs purbakala, dengan membuat semacam destinasi wisata sejarah, yang otomatis juga akan menjadi kekayaan bagi pariwisata Kabupaten Malang.
“Kabupaten Malang kan sudah terkenal dengan wisata sejarahnya yang sangat banyak. Jadi, kami yakin kemunculan situs baru ini berpotensi menjadi destinasi wisata sejarah baru,” harapnya.
Menurut Anwar, pihaknya selaku alat yang memiliki tupoksi di cagar budaya dan kesejarahan, tentunya harus menindaklanjuti melalui laporan-laporan resmi yang akan disampaikan.
“Nantinya, kami akan laporkan ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur serta Balai Arkeologi Jawa Tengah di Yogyakarta. Karena penemuan stitus ini berpotensi meningkatkan kunjungan wisata, khususnya wisata sejarah,” tandasnya.(Narto)
Discussion about this post