Bukittinggi — Ruas jalan Bukittinggi-Panta, Matua, menuju Maninjau, selama ini berfungsi sebagai jalan alternatif. Karena memperdekat jarak pengguna jalan menuju Maninjau dan Lubuakbasuang atau sebaliknya, ruas ini semakin banyak dilewati
Apalagi pada saat liburan tiba, ruas jalan yang tidak sampai 10 Km itu, justru menjadi jalur utama bagi penggunanya.
Contohnya saat lebaran Idul Fitri tahun ini, karena banyak dijadikan sebagai jalur pilihan bagi pengendara, menyebabkan terjadinya kemacetan cukup panjang.
Pada hari biasa pun, ruas jalan Bukittinggi-Panta ini juga banyak digunakan oleh masyarakat yang hendak ke Lubuakbasuang atau ke Pasaman Barat, selain oleh warga sekitar ngarai Sianok untuk berusaha ke Bukittinggi
Hanya saja, dengan statusnya sebagai jalan kabupaten, untuk mengantisipasi tingginya mobilitas lalulintas tersebut, Wakil Walikota Bukittinggi,H.Marfendi, menyebutkan bakal mengusulkan peningkatan statusnya menjadi jalan provinsi.
Wawako mengakui, ruas jalan tersebut yang masuk ke wilayah Bukittinggi hanya sampai jembatan batang Sianok di Ngarai. Sehingga hanya sampai batas itulah kewenangan Pemko Bukittinggi untuk meningkatkannya.
Mengingat semakin vitalnya fungsi jalan ini untuk kelancaran arus lalulintas maupun ekonomi, peningkatan status diharapkan mampu ditingkatkan kualitasnya.
“Jalan itu sudah butuh pelebaran dan peningkatan kualitasnya. Ini mungkin sulit diwujudkan oleh pemerintah kota atau kabupaten,” nilai Marfendi.
Karena itulah, Wawako menilai, untuk membantu masyarakat khususnya pengguna jalan, penanganannya hanya mampu dilakukan oleh pemerintah Provinsi.
“Kita akan usulkan bagaimana ruas jalan Bukittinggi-Panta itu dapat ditingkatkan menjadi jalan provinsi, sehingga peningkatannya diharapkan bisa terwujud,” tukas Wawako. (Pon)
Discussion about this post