Padang, — Sebagai komitmen membangun ekosistem keuangan syariah yang berkelanjutan serta upaya penguatan ekosistem ekonomi syariah di Sumatera Barat, Bank Nagari menyelenggarakan kegiatan edukatif dan inspiratif bertajuk “Nagari Mabit Camp” pada Jumat hingga Sabtu, 25–26 Juli 2025. Bertempat di Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, kegiatan ini diikuti oleh 190 siswa-siswi dari 38 SMA/SMK/MA se-Sumatera Barat.
Nagari Mabit Camp merupakan inisiatif pertama Bank Nagari yang menyasar generasi muda sebagai agen perubahan dalam literasi dan inklusi keuangan syariah. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi tiga divisi utama Bank Nagari, yaitu Divisi Usaha Syariah, Divisi Pemasaran, dan Divisi Sekretaris Perusahaan.
Peningkatan Literasi Keuangan Syariah Lewat Edukasi dan Pembinaan Karakter
Wakil Pemimpin Divisi Usaha Syariah sekaligus Ketua Pelaksana Nagari Mabit Camp, M. Riza Harry Susanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang bukan hanya sebagai forum edukasi produk-produk perbankan syariah, tetapi juga untuk membentuk karakter Islami yang kuat di kalangan pelajar.
Momen Bank Nagari saat mengadakan “Nagari Mabit Camp”
“Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus momen untuk meningkatkan literasi dan edukasi perbankan syariah. Kami ingin generasi muda tidak hanya cakap secara spiritual dan moral, tetapi juga melek terhadap aspek finansial berbasis syariah yang terus berkembang,” ujar Riza.
Ia menambahkan bahwa Bank Nagari memandang generasi muda sebagai kunci utama dalam menyambut bonus demografi tahun 2045. Oleh karena itu, sejak dini mereka perlu dibekali dengan pemahaman ekonomi dan perbankan yang sehat, beretika, dan berbasis nilai-nilai Islam.
Statistik Terkini dan Tantangan Literasi Syariah
Direktur Kredit dan Syariah Bank Nagari, Hafid Dauli, memaparkan bahwa indeks literasi keuangan syariah di Indonesia mengalami peningkatan signifikan. Pada tahun 2024, indeks ini mencapai 39,11 persen, melonjak drastis dari 9,14 persen pada 2022. Namun, inklusi keuangan syariah masih berada di angka 12,88 persen.
“Dengan populasi muslim Indonesia mencapai 236 juta jiwa atau 84,35 persen dari total penduduk, potensi pertumbuhan keuangan syariah sangat besar. Namun, belum semua masyarakat memahami atau menggunakan produk keuangan syariah secara optimal,” kata Hafid.
Ia juga menekankan pentingnya mendorong pelajar menjadi agen literasi yang dapat menyampaikan nilai-nilai ekonomi syariah secara aplikatif dan mudah dicerna oleh masyarakat sekitarnya.
Komitmen Berkelanjutan dan Dukungan Penuh dari OJK
Direktur Utama Bank Nagari, Gusti Candra, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari strategi besar Bank Nagari dalam mengarusutamakan ekonomi syariah di Sumbar, sejalan dengan falsafah hidup masyarakat Minangkabau, “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.”
“Sumatera Barat memiliki 97–98 persen penduduk muslim, dan kami ingin menghadirkan pilihan layanan keuangan syariah yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara menyeluruh dan berkelanjutan,” jelas Gusti.
Melalui program ini, peserta dibekali dengan pengetahuan keuangan syariah, pelatihan kepemimpinan Islami, penguatan karakter, dan motivasi hidup Islami. Selain itu, mereka juga dikenalkan dengan digitalisasi layanan syariah, produk-produk Bank Nagari Syariah, serta strategi inklusi keuangan berbasis komunitas.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Barat, Roni Nazra, yang hadir dan membuka acara, memberikan apresiasi tinggi atas langkah strategis Bank Nagari.
“Kami sangat mendukung program ini karena sejalan dengan target nasional dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Peserta yang hadir di sini bukan hanya pelajar biasa, mereka adalah calon pemimpin yang akan membawa perubahan di lingkungan mereka,” tegas Roni.
Lahirkan Sahabat Nara: Komunitas Agen Literasi Syariah
Salah satu inovasi dalam kegiatan ini adalah penciptaan komunitas alumni yang dinamai Sahabat Nara (Sahabat Literasi Syariah Bank Nagari). Para alumni ini diharapkan menjadi duta literasi syariah yang mampu menyebarkan pemahaman dan pemanfaatan produk-produk keuangan syariah di sekolah, rumah, dan masyarakat luas.
Dengan pendekatan yang menyentuh sisi spiritual, intelektual, dan sosial, Bank Nagari melalui Mabit Camp bukan hanya mendidik pelajar, tetapi juga membentuk pionir ekonomi syariah masa depan yang memiliki akhlak, kecakapan, dan visi membangun negeri.
“Kami percaya, masa depan keuangan syariah Indonesia sangat bergantung pada generasi muda hari ini. Dan kami bangga bisa menjadi bagian dari proses besar itu,” tutup Gusti Candra. **
Discussion about this post