Arosuka — Menyikapi bencana banjir dan longsor yang melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Solok, Pemerintah Kabupaten Solok resmi menetapkan Status Keadaan Darurat Bencana selama 14 hari ke depan. Keputusan ini disampaikan Wakil Bupati Solok, H. Candra, dalam jumpa pers bersama awak media di Gedung MPP Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Sabtu (30/11).
Jumpa pers tersebut turut dihadiri Sekda Medison, Ketua DPRD Kabupaten Solok, Kapolres Solok AKBP Agung Pranajaya, Wakapolres Solok Kota Kompol Aliman, Dandim 0309/Solok Letkol Kav. Sapta Raharja, Plt Kepala Dinas Kominfo Safriwal, para kepala OPD, dan wartawan dari Kabupaten/Kota Solok.
Wabup Candra memaparkan data kebencanaan serta langkah-langkah penanganan yang telah dan sedang dilakukan pemerintah. Bencana banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang sejak 24 November 2025 telah melanda 9 kecamatan dan 16 nagari di Kabupaten Solok.
“Bencana ini berdampak besar pada kerusakan infrastruktur serta fasilitas umum, dan juga menimpa ribuan rumah warga,” ujar Wabup Candra.
Ia menyebutkan, pemerintah daerah sebelumnya telah menggelar rapat bersama Bupati Solok Jon Firman Pandu, Forkopimda, dan OPD terkait untuk menetapkan status darurat bencana hidrometeorologi selama 14 hari.
Hingga Kamis (27/11), tercatat belasan jorong di enam nagari masih terisolasi akibat putusnya jembatan dan akses jalan. Beberapa wilayah terdampak antara lain, Jorong Muaro Busuk, Nagari Koto Hilalang, Kecamatan Kubung; Jorong Sawah Sudut, Nagari Salayo, Kecamatan Kubung; seluruh jorong di Nagari Muaro Pingai; tiga jorong di Nagari Paninggahan, Kecamatan Junjung Sirih; Jorong di Nagari Simpang Tanjung Nan Ampek, Kecamatan Danau Kembar dan Jorong Ujung Ladang, Nagari Koto Sani, Kecamatan X Koto Singkarak.
Wabup Candra menjelaskan bahwa Pemkab Solok bersama Forkopimda, TNI/Polri, OPD terkait, relawan, dan masyarakat terus melakukan penanganan darurat, terutama untuk memastikan kebutuhan pangan korban bencana terpenuhi.
Bantuan makanan dan sembako didistribusikan ke seluruh wilayah terdampak, termasuk ke nagari yang masih terisolasi.
“Untuk Nagari Muaro Pingai dan Paninggahan, bantuan diantar menggunakan speed boat milik TNI dan perahu milik masyarakat karena akses darat belum bisa dilalui,” ungkapnya.
Pemerintah daerah juga bekerja sama dengan sejumlah Dapur SPPG untuk memenuhi kebutuhan makanan ribuan warga terdampak. Lebih dari 15.000 porsi makanan telah disiapkan melalui dukungan tersebut.
Selain itu, Dinas Sosial membuka Posko Dapur Umum dan Logistik di halaman Kompleks Islamic Center Koto Baru, yang setiap hari menyiapkan ribuan porsi makanan, khususnya untuk kebutuhan makan siang warga terdampak.
Distribusi bantuan dikoordinasikan dengan relawan dan perangkat nagari untuk memastikan tepat sasaran dan sampai pada warga yang benar-benar membutuhkan.
Pemkab Solok mencatat dampak bencana hidrometeorologi tersebut sebagai berikut:
– 1.195 KK / 5.420 jiwa terdampak
– 150 KK / 930 jiwa mengungsi
– 62 rumah rusak berat
– 229 rumah rusak sedang
– 412 rumah rusak ringan
– 184 rumah terendam
– 7 fasilitas pendidikan rusak
– 1 fasilitas perkantoran rusak
– 3 kios rusak
– 6 jaringan irigasi rusak
– 14 fasilitas ibadah terdampak
– 11 jembatan rusak
– 1 meter jalan mengalami kerusakan
– 161 hektare sawah terdampak
Wabup Candra menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus bekerja maksimal untuk membuka akses, mempercepat distribusi bantuan, serta memulihkan kondisi masyarakat di seluruh wilayah yang terdampak. (Cha)



Discussion about this post