Jakarta — Politikus Partai Golkar sekaligus Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menanggapi kritik dari para civitas academica di berbagai kampus terhadap Presiden Joko Widodo.
Ia bertanya-tanya hal apa yang dilanggar dalam demokrasi di Indonesia hingga melayangkan petisi berisi kritik kepada Jokowi.
“Dalam perspektif tentang demokrasi, memang demokrasi apa yang sedang kita langgar? Apakah ada pelanggaran demokrasi?” tanya Bahlil saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (2/2).
Bahlil mengklaim tak ada pelanggaran aturan yang terjadi sampai saat ini.
“Silakan saja ini kan pemilu, dan menurut saya sampai hari ini tidak ada sebuah pelanggaran aturan yang terjadi,” tambah dia.
Bahlil menilai belakangan ini ada pelbagai macam cara dilakukan oleh pihak tertentu lantaran merasa kalut karena posisi elektoral tidak kunjung terdongkrak. Salah satu caranya, kata dia membuat alibi dengan pelbagai jenis masalah.
Berbagai cara yang dimaksud Bahlil, antara lain soal rencana pemakzulan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.
“Contoh dulu pemakzulan. Contoh dulu etika. Contoh sekarang bilang koalisi pasangan tertentu (bersatu) dengan yang lainnya, 01 dan 03 katakanlah begitu. Habis itu enggak mempan, bikin lagi pilihan nomor berapa lagi,” kata Bahlil.
Belakangan ini sejumlah civitas academica dari pelbagai kampus di Indonesia menyampaikan kritik terhadap pemerintahan Jokowi. Mereka menuntut pemilu yang jujur dan adil.
Salah satu kritik datang dari civitas academica UGM. Mereka membuat Petisi Bulaksumur. Petisi itu menilai Jokowi telah melakukan penyimpangan dalam proses penyelenggaraan negara.
Lewat petisi itu, UGM menyampaikan keprihatinan mendalam atas tindakan menyimpang dari prinsip-prinsip moral demokrasi, kerakyatan, dan keadilan sosial oleh sejumlah penyelenggara negara di berbagai lini dan tingkat.
Suara kritis juga disampaikan civitas academica Universitas Islam Indonesia (UII). Mereka mendesak Jokowi menjadi teladan dalam etika dan praktik kenegarawanan.
Hari ini, civitas academica Universitas Indonesia (UI) mengajak seluruh perguruan tinggi merapatkan barisan untuk mengawal pemilu agar berjalan jujur dan adil. (rzr/pmg)
Discussion about this post