PESISIR SELATAN — Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pesisir Selatan menyoroti layanan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Nagari yang dinilai kerap macet dan mengganggu pelayanan kepada nasabah.
Anggota DPRD Pessel, Ardiul, mengungkapkan keluhannya usai mengalami langsung gangguan saat melakukan penarikan uang.
“Mesin ATM Bank Nagari memang sering bermasalah. Saya sendiri mengalaminya saat ingin mengambil uang,” ujarnya saat dikonfirmasi wartawan.
Senada dengan itu, anggota DPRD Pessel dari Partai PPP, Syafriyon, menilai kondisi tersebut tidak seharusnya terjadi, apalagi Bank Nagari memiliki kerja sama dengan pemerintah daerah.
“Mesinnya sebentar-sebentar kosong, sebentar-sebentar macet. Kalau bank bekerja sama dengan Pemda, mestinya pelayanan transaksi harus lancar,” tegasnya.
Ia menambahkan, dengan seringnya gangguan pada ATM, Bank Nagari dinilai merugikan masyarakat. “Dalam rentang waktu beberapa menit pasti ada nasabah yang butuh transaksi. Kalau mesinnya sering macet, jelas merugikan,” katanya.
Syafriyon menyebutkan kerusakan pada mesin ATM bahkan dapat terjadi hingga tiga kali dalam seminggu. “Kadang sampai hampir setiap hari. Tidak jelas apa kendala dan penyebabnya,” pungkasnya.
Terpisah, Pimpinan Bank Nagari Cabang Painan, Rahmadani, menyatakan bahwa pihaknya tidak menerima laporan kerusakan dari tim monitor kantor pusat.
“Berdasarkan laporan tim monitor ATM dari kantor pusat, tidak ada laporan kerusakan. Namun jika pun terjadi gangguan, pada hari itu juga tim langsung turun untuk memperbaikinya,” ujarnya kepada wartawan.
Sebelumnya, sejumlah nasabah juga mengeluhkan layanan ATM Bank Nagari yang dinilai tidak stabil. Salah satunya Randi, nasabah Bank Nagari Cabang Painan.
Pada Rabu (19/11/2025), Randi hendak menarik uang di ATM Bank Nagari di Pasar Surantih sekitar pukul 07.30 WIB. Meski mesin menunjukkan status online, uang tidak dapat ditarik.
“Mesinnya online, tapi tidak bisa mengeluarkan uang. Di layar hanya ada imbauan agar menghubungi call center Bank Nagari,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa kejadian ini bukan yang pertama. “Gangguannya sering. Kadang tiga kali seminggu, bahkan hampir setiap hari,” tuturnya.
Akibat tidak dapat menarik uang, Randi akhirnya harus menggunakan layanan tarik tunai di BRI Link. “Tapi biaya administrasinya lebih besar. Jadi saya cukup kesulitan,” keluhnya. (Robi)



Discussion about this post