Bukittinggi — Padat bahkan melimpah, ini menjadi kondisi yang tidak bisa dilepaskan dari kota Bukittinggi ketika masa liburan sekolah, akhir tahun, terutama lebaran Idul Fitri.
Tentu saja juga dengan arus lalulintas kendaraan bermotor yang selalu terjadi menjelang selama sampai beberapa setelah lebaran di Kota Wisata ini, kecuali saat pandemi Covid 19 yang menerapkan PPKM dua tahun berturut-turut lalu.
Ini termasuk menjadi bagian prioritas perhatian pemprov serta lembaga terkait di Sumbar yang kali ini menerapkan pengaturan arus lalulintas dengan sistim “one way” ruas Sicincin-Bukittinggi.
Lalu bagaimana pengaturan arus lalin menghadapi Idul Fitri yang tinggal beberapa hari lagi untuk Bukittinggi sendiri? Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Joni Feri menjelaskan tidak menerapkan rekayasa arus lalulintas secara khusus.
Menurut Kadishub, pengaturan yang bakal diterapkan di dalam terutama pusat kota dengan sistim buka-tutup (Contraflow) secara situasional, pada ruas yang membutuhkannya.
“Kalau terjadi kepadatan atau kemacetan pada suatu ruas jalan, maka di sanalah diberlakukan sistim buka-tutup oleh petugas di lapangan,” ulas Joni Feri.
Untuk menghadapi situasi lalulintas tahun 1444 Hijriyah tahun ini yang diprediksi akan lebih ramai, khusus petugas Dishub akan diturunkan seluruhnya dan tidak diperkenankan untuk minta cuti. (Pon)
Discussion about this post