Dharmasraya – Angin membawa kabar tak sedap kembali berembus dari lingkaran birokrasi. Seorang aparatur sipil negara (ASN) berinisial BD, yang menjabat sebagai Kabid Perbendaharaan di BKD, diduga terjerat investasi bodong. Peristiwa ini menjadi sorotan tajam publik, bak seperti mata elang yang mengawasi mangsanya.
Kepala Inspektorat Dharmasraya, Andy Sumanto, mengungkapkan pihaknya kini tengah menapaki jalur penyelidikan yang berliku. “Kami masih melakukan maraton pemeriksaan. Sebelumnya, ada sekitar delapan ASN yang terkait dugaan kasus ini,” ujarnya, Jumat (8/8/2025), di ruang kerjanya.
Namun, misteri belum sepenuhnya terbuka. Inspektorat masih merangkai puzzle keterlibatan: apakah ini ulah satu pemain atau sebuah orkestra yang dimainkan lebih dari satu tangan. “Bicara soal angka kerugian, kami belum bisa menyebut. Perhitungan masih berjalan, dan belum pasti berapa daerah dirugikan,” tambah Andy.
Kasus ini menyeret nama birokrat ke pusaran citra buruk. Publik menanti, apakah ini sekadar percikan api yang mudah padam, atau bara yang akan membakar kepercayaan pada wajah baru pemerintahan daerah.
Yang menjadi pertanyaan publik saat ini adalah kenapa itu bisa terjadi, apa yang terjadi BKD…? Dimanakah fungsi berjenjang naik bertangga turun dari kepala BKD dan dimana kepala BKD berada saat itu. SP
Discussion about this post