Dharmasraya — Sepertinya pekerjaan pembangunan intake dan jaringan pipa transmisi air baku bernilai Rp.5.829.854.000 (lima milyar delapan ratus dua puluh sembilan juta delapan ratus lima puluh empat ribu rupiah) itu, terkesan minimnya kepengawasan sehingga pekerjaannya tampak asal-asalan.
Meskipun masih dalam masa pengerjaan terlihat, sengkang besi tiang dinding bak penampung air terlalu renggang, dan besi tulang dinding bak penampung air juga terlalu menjarak, selain itu juga ketebalan coran beton dinding bak penampung air juga sangat meragukan.
Bahkan yang parahnya lagi, besi plat untuk lantai atas sangat terkesan tidak join dengan besi balok, dan join besi balok sebahagian tidak bending, jelas akan meragukan mutu ketahanan bangunan itu sendiri.
Pelaksanaan kegiatan air tanah dan air baku Satuan Kerja SNVT PJPA WS. Batang Hari Provinsi Sumatera Barat itu berlokasi di Jorong Sungai Lansek, Kenagarian Siguntur, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya bernomor kontrak Hk 02.03/01 BWS.SV-PJPA/WS.BH/4580-TB/AATAB/TA 2021.
Tanggal kontrak 22 Maret 2021 sumberdana APBN tahun anggaran 2021. Masa pelaksana 210 hari kelender. Sebagai kontraktor pelaksana PT. Yuan Multi Artha dan sebagai konsultan supervisi PT. Afiza Bilimco Consultan.
Proyek ini di bawah kepengawasan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air SNVT PJSA WS, Batang Hari Sumatera Barat.
Menanggapi hal tersebut, Pahrevi Yani dari Badan Penelitian Aset Negara juga Lembaga Aliansi Indonesia Pusat (BPAN L.A.I) menyayangkan apabila pekerjaan pembangunan intake dan jaringan pipa transmisi air baku Sungai Lansek Kabupaten Dharmasraya itu melenceng dari spesifikasi yang telah ditentukan.
“Apabila pekerjaannya tidak mengacu kepada spek yang telah dibuat oleh konsultan perencana dengan bermacam kajian teknis juga disepakati oleh PPK, tentu jelas ada indikasi pelanggaran kontrak. Kalau ada unsur pelanggaran kontrak tentu jelas berorentasi kepada korupsi, kita juga bingung kenapa kegiatan air tanah dan air baku di bawah kepengawasan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air SNVT PJSA Wilayah Sungai Batang Hari Sumatera Barat ini selalu mendapat sorotan dari masyarakat? Tentu jelas pekerjaannya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat itu sendiri,” terangnya.
Kita berharap, ujarnya, kepada pihak penegak hukum agar diusut pekerjaan yang bersumber dana dari uang negara itu untuk sebagai efek jerah kepada kontraktor nakal itu, sebut Pahrevi.
Sampai berita ini diturunkan PPK belum bisa ditemui di ruangannya untuk konfirmasi terkait kegiatan tersebut. (ap)
Discussion about this post