Dharmasraya – Suasana di bendungan batu bakawuik biasanya hanya ditemani debur air dan lampu kendaraan yang lalu lalang jarang. Namun Senen (17/11/2025) malam sekitar pukul 19.00 WIB, ketenangan itu pecah.
Suara letupan kecil diduga dari galon yang disusul oleh kobaran api membuat warga di Nagari Koto Nan Ampek Dibawuah, Kabupaten Dharmasraya, berlarian mendekati sumber cahaya yang tiba-tiba menyala di tengah gelapnya malam.
Sebuah mobil Carry, yang menurut warga setempat membawa bahan bakar minyak (BBM), terlihat terbakar hebat. Api menjulang, sesekali memercik, memantul di permukaan air bendungan yang malam itu berwarna gelap pekat. Bau menyengat dari bahan bakar terbakar segera memenuhi udara.
Beberapa warga yang pertama melihat kejadian mencoba mendekat, namun mundur kembali setelah menyadari kobaran api terlalu besar dan berbahaya. Salah seorang warga lalu menghubungi petugas pemadam kebakaran.
Di kantor Damkar Dharmasraya, deringan telepon seluler itu diterima Kepala Pelaksana Damkar, Yusrizal. Sementara waktu baru menunjukkan pukul 19.00 WIB ketika laporan masuk.
“Kami langsung mengirimkan satu unit mobil pemadam dengan lima orang petugas,” kata Yusrizal.
Dalam hitungan menit, sirene mobil pemadam membelah malam. Di lokasi kejadian, petugas langsung bekerja bajibaku. Namun api tidak mudah ditundukkan. Percikan bahan bakar membuat nyala api tiba-tiba membesar setiap kali air menyentuh tubuh kendaraan yang masih menyimpan sisa BBM entah dari mana dan dibawa kemana dan untuk apa.
“Kondisi itu yang membuat anggota pemadaman agak sulit. Mobil tersebut membawa BBM, sehingga api cepat menyambar,” ucap Yusrizal.
Cahaya merah dari kobaran api memantul di wajah para petugas yang terus menyemprotkan air dan cairan pemadam. Warga berdiri di kejauhan, sebagian memegang ponsel, sebagian lainnya hanya mengamati dengan cemas. Setiap letupan kecil membuat mereka spontan mundur selangkah.
Tidak lama kemudian, setelah upaya terus-menerus, api mulai melemah. Asap putih tebal menggantikan kerlap-kerlip api yang sebelumnya menyala garang. Petugas memastikan tidak ada bara yang masih tersisa sebelum akhirnya area dinyatakan aman.
Hingga malam semakin larut, penyebab kebakaran belum dapat dipastikan. Begitu pula taksiran kerugian. “Kami masih mendalami dulu penyebab dan kerugiannya,” tukas Ex kepala BKPSDM itu.
Namun bagi warga di sekitar Bendungan Batu Bakawuik, malam itu meninggalkan cerita. Tentang bagaimana ketenangan bisa berubah menjadi kecemasan dalam sekejap, dan bagaimana kerja cepat petugas Damkar menjadi penentu meredanya api yang sempat mengancam bagi siapapun yang melintas dijalan itu. (Ferry)



Discussion about this post