Oleh : Syafri Piliang (Wartawan Muda)
Di sudut barat Sumatera, di antara hamparan sawah dan lengkung Sungai Batanghari yang mengular sampai ke negeri Jambi, sosok perempuan muda tengah menyiapkan diri untuk menapaki panggung nasional.
Annisa Suci Ramadhani nama lengkapnya yakni anak kedua dari dua orang bersaudara, putri dari Ex Bupati Dharmasrya Periode 2005 – 2010 H. Marlon Martua, Dt. Rangkayo Mulie. Ia merupakan Bupati perempuan pertama di Provinsi Sumbar, pemimpin yang tak hanya membawa nama daerahnya, tapi juga membawa cerita tentang keberanian generasi muda untuk menyalakan cahaya dari pinggiran negeri ini.
Selasa sore, 28 Oktober 2025, ketika matahari Jakarta mulai condong ke barat, ia akan tampil di layar CNN Indonesia dalam program istimewa bertajuk “Energi Muda untuk Indonesia.” Sebuah panggung yang mempertemukan semangat anak-anak muda yang bergerak dan bukan dengan kata-kata besar, tapi dengan kerja dan keyakinan.
Program ini bukan hanya sekadar siaran. Ia adalah perayaan atas nyala muda yang terus tumbuh di tanah air. CNN Indonesia, melalui surat undangan bertanda tangan Pemimpin Redaksi Titin Rosmasari, menyebutnya sebagai bentuk apresiasi bagi mereka yang memberikan “energi positif dan inspirasi bagi generasi muda Indonesia.”
Di antara wajah-wajah muda yang diundang dianyaranya Dyan Roro Esti, Mohammad Nur Arifin, Puteri Komarudin, Leonika Sari, hingga atlet panjat tebing Vedriq Leonardo , namun Annisa membawa warna yang berbeda. Dari tanah yang jauh dari hiruk-pikuk ibu kota.
Annisa yang akrap disapa Caca itu , datang membawa berupa pesan singkat padat sarat makna, bahwa kemajuan tidak hanya lahir dari pusat, tapi juga dari tepian Dharmasraya yang berawal dari kerja kecil yang tulus, dari niat nan elok untuk membuat perubahan dimulai dari kampung sendiri.
Sejak dari awal masa jabatannya, Annisa dikenal berani menantang pola lama birokrasi. Ia berbicara tentang efisiensi anggaran di saat yang lainnya sedang sibuk mencari proyek baru. Ia malah mendorong inovasi pelayanan publik, memperkuat peran perempuan dalam pemerintahan, dan menanamkan kepercayaan diri kepada para generasi muda yang ada di daerahnya , sambil berkata , bahwa mereka tidak kalah dari siapa pun.
“Kalau ingin melihat Indonesia yang kuat, mulailah dari daerah,” begitu sering ia ucapkan. Kalimat yang sederhana, tapi lahir dari pengalaman nyata memimpin di tengah keterbatasan.
Kini, lewat layar kaca Nasional, Annisa tak hanya mewakili Dharmasraya, tapi juga mewakili harapan banyak perempuan muda di seluruh Indonesia. Bahwa usia muda bukan alasan untuk ragu, dan posisi pinggiran bukan alasan untuk memilih diam, kita harus bangkit ” kenapa orang bisa kita tidak ” mungkin itulah alasan yang lebih tepat bagi sang pemimpin ranah cati nan tigo yang satu ini.
Program yang dipandu oleh dua jurnalis CNN Indonesia, Heranof Al-Basyir dan Ayu Rahmawati, akan disiarkan langsung dari Studio 2 Jakarta. Di sana, Annisa bukan hanya seorang bupati, tapi ia juga simbol dari sebuah gelombang baru kepemimpinan muda yang tumbuh dari tanah, dari rakyat, dari pengalaman berhadapan langsung dengan tantangan.
Dari layar kaca nanti, publik akan melihat senyumnya yang tenang namun tegas. Di baliknya tersimpan kisah perjalanan panjang, dari gadis kecil yang tumbuh di ranah Minang hingga menjadi bupati perempuan pertama di Sumatera Barat.
Dan dari layar itu pula, barangkali kita akan kembali percaya, bahwa negeri ini masih punya banyak energi muda yang bekerja dalam diam, menyalakan cahaya di tempat – tempat yang dulu tak banyak disorot. Namun ia hanya salah satunya. Tapi dari Dharmasraya, cahaya itu kini tampak lebih jelas, hangat, muda, dan menular.***


Discussion about this post