Limapuluh Kota – Alia Efendi Anggota Dewan Dari Fraksi NasDem Limapuluh Kota Dapil IV Kabupaten Limapuluh Kota Malewakan Gala Sako dengan gelar Dt. Bijayo Nan Mudo dari Suku Kutianyia, Nagari Mungka Kecamatan Mungka Kabupaten Limapuluh Kota, Senin 31 Oktober 2022.
Datuak adalah gelar adat yang diberikan kepada seseorang melalui kesepakatan suatu kaum atau suku yang ada di wilayah Minangkabau. Sebelum gelar ini disandang seseorang, maka terlebih dahulu dilakukan suatu upacara adat yang dinamakan Upacara Malewakan Gala.
Seorang yang bergelar datuk dapat juga disamakan dengan pemimpin suatu kaum atau suku, pemangku adat nan didahulukan selangkah nan ditinggikan sarantiang.
Upacara malewakan gala atau menegakkan penghulu adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh keluarga dan masyarakat nagari untuk mengukuhkan sako (gelar pusaka) pada suatu kaum. Menegakkan sako dapat dilakukan atas tiga hal seperti hiduik bakarelaan (mengganti penghulu yang masih hidup), mati batungkek budi (mengganti penghulu yang sudah meninggal dunia), gadang manyimpang (pengangkatan penghulu baru).
Alia Efendi Dt. Bijayo Nan Mudo dalam hal ini menyampaikan, seorang penghulu pada hakekatnya “tumbuah dek batanam, tinggi dek baanjuang, gadang dek baambak”.
“Semoga dengan amanah baik ini, dapat saya jalankan sebaik-baiknya, dan menjadi panutan bagi anak atau kamanakan kami, walaupun beban berat ini berada di pundak saya, semoga dengan kebersamaan dalam membangun maupun dalam mengayomi dapat saya jalankan dengan baik.,” terang Alia Efendi Dt. Bijayo Nan Mudo.
Selanjutnya Alia Efendi Dt. Bijayo Nan Mudo menambahkan, Mati Batungkek Budi, Hiduik Bakarilahan, Mambagkik Batang Taramdam, Malakekkan Baju Nan Talipek, Manurunkan Nan Tagantuang, Mambalah Sibah Baju, Mangguntiang Siba Baju, Gadang Manyimpang, mambangun Nagari.
“Semoga dengan semua ini dapat memberikan pemikiran terhadap kemajuan hukum adat dan juga dalam membangun demi kemajuan nagari,” imbuh Dt. Bijayo Nan Mudo. (bbz)
Discussion about this post