Pesisir Selatan – Hingga saat ini masalah banjir yang melanda Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan dinilai belum dapat teratasi dengan baik oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
” Banjir yang sudah menjadi keluhan masyarakat sejak lama ini, diminta untuk dilakukan normalisasi oleh Pemerintah, sehingga penanganan banjir harus dapat lebih terukur, dan ada perubahan ke arah yang lebih baik.” sebut aktivis Lingkungan Hidup Pesisir Selatan, Yaparuddin, Minggu, (16/5).
Lanjutnya, warga juga banyak mendesak untuk segera dilakukan normalisasi terhadap sungai yang kini banyak ditimbun dan tertutup.
“Masalah banjir ini tidak bisa dianggap sepele, harus direspon cepat. Libatkan semua pihak untuk menanggulanginya, dan terapkan sanksi kepada yang melanggar. Paling tidak ada program jangka pendek dari Pemerintah daerah untuk mengatasi persoalan yang saat ini dialami oleh masyarakat,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, tidak henti-hentinya banjir melanda warga Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat.
Berdasarkan data yang dihimpun, banjir kembali menerjang dua nagari yaitu, Nagari Binjai dan Nagari Kampung Tangah, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan. Sabtu, (15/5) pukul 15.00 Wib sore.
Akibat derasnya hujan di hulu sungai Batang Tapan, sehingga menyebabkan sungai Batang Tapan meluap dan mengakibatkan beberapa fasilitas umum, seperti SD, TK Paud dan Pukesri ikut tergenang air.
Aldasman (35 tahun), warga Nagari Binjai, mengatakan akibat hujan di hulu sungai mengakibatkan meluapnya sungai Batang Tapan.
“Karena derasnya hujan di hulu sungai Batang Tapan, menyebabkan meluapnya sungai Batang Tapan sehingga mengakibatkan banjir di Nagari Binjai dan Nagari Kampung Tangah,” katanya.
Ia menuturkan kalau air naik ke pemukiman warga sekitar pukul 16.00 WIB. Kedalaman air berkisar antara 1/2m sampai dengan 1 meter.
“Tim dari BPBD Tapan telah turun, dibantu anggota Polsek Tapan dan Bhabinsa. Kalau dari Painan belum ada sampai sekarang,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kurang lebih 800 Kepala Keluarga (KK) ada di dua Nagari Binjai dan Nagari Kampung Tangah, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan tergenang air luapan sungai Batang Tapan.
Dan, sekarang air sudah mulai surut, warga sudah mulai membersihkan material lumpur terbawah arus sungai kedalam rumah.
“Warga di sini berharap ada perhatian serius lagi dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Pessel, juga pusat untuk segera dilakukan normalisasi sungai ataupun pembangunan tanggul,” ucapnya.
Perasaan takut dan was-was akan banjir susulan lebih besar menjadi momok warga disini, karena sewaktu-waktu banjir bisa terjadi, tutupnya. (Robi)
Discussion about this post