Bukittinggi — Maraknya kontestasi politik tahun ini bisa dikatakan memiliki arti tersendiri bagi STMM/SMKM Bukittinggi. Betapa tidak, salah satu sekolah menengah kejuruan swasta tertua di Bukittinggi termasuk Sumbar, pada Pemilu yang tinggal menghitung hari, diikuti oleh empat orang alumninya.
Salah seorang alumni STMM Bukittinggi yang juga ikut kontestasi politik kali ini di kota Bukittinggi khususnya adalah AKBP (Purn) H. Desmentrial yang lebih dikenal dengan panggilan Mak Ideh.
Purnawirawan Polri yang kenyang dalam bidang penyidikan (reserse) memulai pekerjaannya pada tahun 1982, setahun setelah menamatkan pendidikan di STMM Bukittinggi pada tahun 1980/1981.
Setelah mendapat pangkat sebagai perwira polisi, Mak Ideh beberapa kali dipercaya sebagai Kapolsek di Tanah Datar, kemudian menjadi Kepala Satuan (Kasat) kemudian Bagian (Kabag) di mulai dari Polres Bukittinggi, Tanah Datar, Pesisir Selatan, dan Pasaman Barat. Menjelang memasuki masa pensiun tahun 2019, dipercaya sebagai Kabag Sumda di Polres Bukittinggi yang mengantarkan putra kelahiran Koto Marapak Ampek Angjek, Agam memperoleh pangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP).
Bahkan setelah menjadi purnawirawan polisi, Mak Ideh juga dipercaya menjadi ketua Primer Koperasi Kepolisian (Primkopol) Polres Bukittinggi dan kini masih dipercaya sebagai ketua Pensiunan Polisi di wilayah Bukittinggi dan Agam Timur.
Bercerita tentang keikutsertaannya dalam kontestasi politik pada Pemilu kali ini, Mak Ideh mengaku sama sekali tidak berniat untuk mengikutinya. Karena setelah sama-sama pensiun dengan istrinya yang juga ASN. ayah dua orang putri yang keduanya sudah bekerja, bahkan salah seorang mengikuti jejak ayah sebagai Polwan, ingin tenang menghadapi masa tua.
Namun berkat rayuan dan “paksaan” dari Ramlan Nurmatias, mantan Walikota yang saat ini dipercaya menjadi ketua Partai Demokrat Kota Bukittinggi, Mak Ideh akhirnya luluh juga. “Meski sudah mengemukakan sejumlah alasan menolak, namun akhirnya saya terima, dengan niat mudah-mudahan seandainya dipercaya masyarakat sebagai legislator di DPRD Kota Bukittinggi, bisa menjadi ladang amal bagi saya dan keluarga,” tutur Mak Ideh.
Dan di lapangan pun, sesuai dengan daerah pemilihan (Dapil) Bukittinggi I kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS), berdasarkan survai internal partai, Mak Ideh memperoleh kepercayaan paling tinggi untuk partai dan Dapilnya. “Alhamdulillah, semoga ini menjadi penguatan niat pengabdian saya,” aku Mak Ideh bersyukur.
Begitu juga ketika menemui sejumlah alumni STMM/SMKM Bukittinggi, keikutsertaan Mak Ideh mendapat dukungan, karena selama pengabdiannya sebagai anggota Polri namanya masih terpelihara baik dan dikenal di banyak kalangan di mana ia bertugas.
Salah seorang penasehat IKA STMM/SMKM Bukittinggi, Hafni Pon, juga berpandangan sama. Alumni yang banyak berperan mendirikan IKA STMM/SMKM Bukittinggi juga mengaku sudah lama kenal, termasuk sepak terjangnya di kepolisian.
“Sebagai penyidik maupun Kapolsek, Mak Ideh nyaris tidak pernah didengar dan diketahui menyakiti masyarakat. Begitu juga ketika menjabat sebagai Kabag Sumda, ia juga justru banyak membantu serta memberikan selebar-lebarnya kepada anggota Polri di Bukittinngi khususnya untuk meningkatkan karir maupun tempat tugas,” sebut Hafni Pon.
Selain berharap, bila Allah memberikan rahmat untuk Mak Ideh menjadi legislator, sama seperti sejumlah alumni, Mak Ideh jangan lupa dengan warga termasuk almamaternya STMM/SMKM Bukittinggi. (*)
Discussion about this post