Pasaman Barat — Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Gerindra, Ade Rezki Pratama, bersama Badan Gizi Nasional mengajak warga Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, untuk memanfaatkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya untuk peningkatan gizi anak-anak, tetapi juga sebagai peluang menggerakkan ekonomi lokal.
“Program ini pertama kali dijalankan di Indonesia sejak merdeka, meskipun sudah mendapatkan apresiasi dari negara lain,” kata Ade dalam Sosialisasi MBG di Jorong Kampung Tiga, Nagari Mahakarya, Kecamatan Luhak Nan Duo Kamis (26/6/2025).
Menurutnya makan bergizi gratis merupakan program utama dari Presiden Prabowo yang telah mendapat apresiasi dan penghargaan dari negara lain sebagai upaya pemerintah mewujudkan gizi berkualitas untuk generasi sehat Indonesia.
“Selain di Indonesia, Tiongkok terlebih dahulu telah menerapkan program ini dinnegaranya, mari kita dukung bersama program pemerintah pusat ini,”jelasnya
Ia mencontohkan Tiongkok yang berhasil menjadi negara maju berkat investasi besar dalam peningkatan gizi anak-anak. Untuk menjalankan program MBG, menurutnya, dibutuhkan dapur masak dan pasokan bahan makanan yang bisa melibatkan masyarakat setempat sebagai pengelola dan penyedia bahan melalui koperasi atau yayasan.
“Setidaknya satu dapur MBG bisa menyerap puluhan tenaga kerja dari warga sekitar,” ungkapnya.
Ketua DPR Pasaman Barat Erianto mengatakan dengan adanya program unggulan dari Presiden Prabowo ini dapat dimanfaatkan sebaik baiknya oleh masyarakat Pasaman Barat selain meningkatkan gizi anak anak, program ini juga bisa membantu perekonomian diPasaman Barat, terutama Nagari Mahakarya,
“MBG ini sangat besar manfaatnya bagi Nagari Mahakarya, dan kita menyambut baik program ini, ia berharap program ini segera dijalankan di Pasaman Barat karena saat ini masih melakukan pendataan untuk mendirikan dapur,” katanya.
Ia mengatakan, pembangunan sumber daya manusia membutuhkan waktu panjang, terutama dalam menyambut bonus demografi 2045. Program MBG, menurutnya, bisa meningkatkan motivasi belajar siswa sekaligus meringankan beban orang tua karena tak perlu lagi menyiapkan bekal anak ke sekolah.
Sementara itu, Tenaga Ahli Deputi Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional, Anyelir Puspa Kemala, menjelaskan bahwa pendirian Koperasi Merah Putih menjadi bagian penting dari pelaksanaan MBG. Menurutnya, perputaran dana MBG di desa bisa mencapai puluhan juta rupiah per hari.
“Petani dan nelayan bisa menjual hasil panen dan tangkapan mereka ke koperasi, sehingga uang program MBG dapat terserap langsung ke masyarakat, dan perputaran ekonomi berjalan di masyarakat,” ungkapnya. (Wd)
Discussion about this post