Agam—Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTP2) Covid-19 Kabupaten Agam, Drs. Martiaswanto Dt. Maruhun mengumumkan penambahan kluster baru Covid-19 di Kabupaten Agam.
Kluster baru tersebut berasal dari tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang digelar beberapa waktu lalu.
Kluster pilkada itu diumumkan pasca terkonfirmasinya 8 orang penyelenggara pemilu, masing-masing 4 orang anggota KPU Agam yang terdiri 2 komisioner, 2 sekretariat, dan 4 orang anggota Bawaslu Agam, 2 komisioner dan 2 anggota sekretariat Rabu,(16/9).
“Hari ini kembali terjadi lonjakan kasus positif Covid-19, yaitu sebanyak 34 orang, dimana 4 orang diantaranya berasal dari KPU Agam, 4 orang dari Bawaslu Agam,” jelasnya.
Dijelaskan, kluster pilkada tersebut didapat berdasarkan hasil swab pertama setelah dua pasangan calon kepala daerah terkonfirmasi Covid-19 pada tahapan penyerahan berkas pendaftaran calon, Jumat- Minggu (4-5/9) lalu.
Selain penambahan kluster baru kasus positif Covid-19, Drs. Martiaswanto Dt. Maruhun memaparkan, penambahan kasus Covid-19 di Kabupaten Agam hari ini masih berasal dari pelacakan kluster “baralek” di tiga kecamatan.
“Diluar dari 4 orang anggota KPU dan 4 orang anggota Bawaslu itu, selebihnya penambahan kasus positif hari ini berasal dari pelacakan kluster baralek di IV Koto, Ampek Angkek dan Palembayan,” jelasnya.
Terus ditemukannya kasus positif Covid-19 dari kluster baralek, tambah Drs. Martiaswanto Dt. Maruhun, disebabkan metode pelacakan yang masih didasarkan pada sistem leveling.
“Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 pada kluster tersebut terkesan panjang, dan masa menunggu hasilnya pun juga menjadi lama,” katanya.
Mempersingkat kurun pelacakan di setiap kluster, menurutnya perlu dilakukan pelacakan yang masif. Dirinya mencontohkan, pelacakan terhadap pasien positif Covid-19 bukan hanya bagi yang memiliki kontak erat saja, akan tetapi dilakukan pelacakan menyeluruh.
“Bapak Bupati Agam, memerintahkan agar memperluas tracing dan tracking secara masif, artinya tidak hanya kepada yang dikuatirkan memiliki kontrak erat saja tapi juga kepada yang suspek, misal 1 orang dari anggota keluarga atau instansi terkonfirmasi Covid-19, maka dilakukan swab terhadap seluruh yang ada di dalam keluarga atau instansi tersebut,” ulas Drs. Martiaswanto Dt. Maruhun.
Pihaknya juga memahami kemampuan laboratorium Unand yang over kapasitas, juga memakan waktu untuk perilisan hasil swab.
Untuk itu, pihaknya berharap bagi masyarakat yang tengah menunggu hasil agar disiplin menjalankan karantina mandiri.
“Banyak masyarakat yang tidak disiplin menunggu hasil swab keluar, seperti tetap beraktivitas di keramaian.Jika terkonfirmasi positif, maka orang tersebut berkemungkinan menjadi carrier, sehingga mata rantai penyebaran Covid-19 akan makin lama terputus,” jelasnya lagi.
Dijelaskan Martiaswanto Dt. Maruhun, sejumlah masyarakat Agam, seperti ASN, pedagang dan masyarakat umum yang terpapar Covid-19 diketahui setelah melakukan aktivitas dari luar daerah.
Drs. Martiaswanto Dt. Maruhun mewanti-wanti masyarakat umum dan ASN untuk menyokong upaya memutus mata rantai Covid-19 dengan cara disiplin terhadap protokol kesehatan Covid-19.
“Karena dari hasil labor hari ini ada ASN dan anggota dewan yang terpapar, sehingga kami mengingatkan kembali agar benar-benar mempedomani betul protokol kesehatan Covid-19,” ujarnya.
Aji
Discussion about this post