Padang — Satu pekan setelah launching Pesantren Ramadan Sumatera Barat, Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi bertausiah di hadapan anak-anak sekolah peserta pesantren Ramadan di Masjid Al Hidayah, Dadok Tunggul Hitam, Kota Padang, Minggu (02/04/2024).
Usai sholat subuh berjemaah, para santri berkumpul mendengarkan wejangan dari Buya Mahyeldi. Beliau mengatakan bahwa pemuda yang beriman memiliki pemikiran besar, tenaga besar, langkah dan lompatan yang besar, sehingga ide-ide dan buah fikirannya menjadi perhatian orang banyak.
“Bangsa ini akan besar dan maju tergantung bagaimana peran pemuda hari ini. Kalau kita ingin maju, maka anak-anak dan pemuda harus menjadi perhatian,” kata Buya Mahyeldi.
Buya menyampaikan, dalam Alquran Allah juga melarang kita meninggalkan generasi muda yang lemah. Sehingga memperhatikan keimanan, ibadah dan akhlak anak-anak muda adalah bagian dari ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
“Oleh karena itu, kita dorong anak-anak kita ke Masjid, belajar Al Quran, mendekatkan anak-anak pada Allah dan Rasul, Salah satunya dengan mengikuti Pesantren Ramadan dan Wirid Remaja,” sambung Buya.
Tak hanya itu, Ia juga mengutip pembukaan UUD 1945, dimana disebutkan bahwa kemerdekaan Republik Indonesia adalah karena pertolongan Allah SWT. Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ingin membawa anak-anak muda supaya beriman dan berakhlaq.
“Karena atas berkaitan rahmat tuhan yang maha kuasa, itu artinya Indonesia bisa merdeka karena pertolongan Allah. Karenanya mari kita bangun kekompakan dan semangat kebersamaan dalam naungan keimanan melalui Pesantren Ramadan,” ujarnya.
Selain memberi tausyiah, pada kesempatan subuh bersama santri itu, Buya Mahyeldi juga menyerahkan bantuan CSR dari Bank Nagari untuk Masjid Al Hidayah, sebesar Rp. 5 juta rupiah. (Adpsb)
Discussion about this post