Payakumbuh — Ratusan penghobi sepeda ontel kuno datang dari Pasaman Barat dan Kota Padang yang tergabung dalam wadah Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) Sumatera Barat ramai hadir di Kota Payakumbuh dalam rangka gowes silaturahmi dan eksplorasi alam Luak Limo Puluah, Minggu, (22/01/23).
Gowes gabungan yang di gelar KOSTI Sumbar itu diikuti oleh klub ontel Gestur Payakumbuh, Komunitas Ontel Kuno Pasaman Barat dan PUC Padang, selain bertujuan untuk berolahraga sehat dengan bersepeda yang ramah lingkungan, juga untuk mengajak masyarakat mengurangi ketergantungan pada kendaraan mesin yang dapat menyebabkan polusi, serta yang tak kalah penting adalah mengangkat dunia pariwisata dengan mengeksplorasi indahnya alam Payakumbuh dan Lima Puluh Kota.
Seluruh peserta di sambut langsung oleh Ketua KOSTI Pengprov Sumbar Elzadaswarman atau yang akrab dipanggil Om Zet di Tepian Agam Sungai Pinago Kecamatan Payakumbuh Barat. Dalam sambutannya Om Zet mengatakan makna dari kegiatan tersebut ialah mempererat tali silaturahmi, menyehatkan badan, serta melestarikan budaya bersepeda dengan sepeda ontel kuno.
“Kami mengucapkan selamat datang di Kota Payakumbuh, semua kita hadir disini untuk mempererat tali silaturrahmi, berolahraga dan melestarikan budaya bersepeda dengan sepeda kuno sambil mengenalkan kepada dunia terutama generasi sekarang bahwa sepeda ontel merupakan moda transportasi yang pernah digunakan oleh para pejuang di masa lampau,” sambut Om Zet.
Setelah memberikan sambutannya, Om Zet yang juga Asisten II di Pemerintah Kota Payakumbuh itu menjamu seluruh peserta dan hadirin dengan suguhan sarapan pagi bubur kacang hijau.
“Mengingat rute kita kali ini cukup menantang, sebelum kita mulai mengayuh pedal sepeda tua ini kami persilakan bapak ibu menikmati hidangan bubur kacang hijau dulu supaya nanti lututnya kuat mengayuh sepeda di tanjakan,” canda Om Zet yang terkenal dengan guyonan Montecarlo nya.
Adapun jalur yang sudah di tentukan panitia KOSTI Sumbar kali ini melalui rute Batang Agam – Tanjung Pauh – Sicincin – Bukit Sitabuah – Balai Jariang – Payobada – Andaleh – Payobasuang – Tanjung Anau – Kantor Bupati Lima Puluh Kota – dan berakhir di Sarasah Tanggo Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota.
Sementara itu, perwakilan dari Komunitas Ontel Kuno Pasaman Barat Ali Nasir (Aciak) yang juga berprofesi sebagai anggota legislatif di Kabupaten Pasaman Barat, sesaat usai jamuan makan siang di lokasi Sarasah Tanggo dalam paparannya mengungkapkan kekaguman serta apresiasi atas sambutan di Payakumbuh sehingga terselenggaranya acara dengan sukses.
“Perkenankan kami mewakili seluruh peserta dari Komunitas Ontel Kuno Pasaman Barat mengucapkan ribuan terimakasih kepada sanak saudara di Payakumbuh, KOSTI Pengprov beserta seluruh panitia sehingga terlaksananya acara kita ini alhamdulillah tanpa kurang satu apapun,” ungkap Aciak panggilan akrab pak dewan itu.
Aciak dalam paparannya menyebut sangat terkesan dengan keindahan alam Luak Limo Puluah dan berkeinginan pula dalam waktu dekat menggelar kegiatan yang sama di Kabupaten Pasaman Barat.
“Kita semua takjub dengan keindahan alam Sumatera Barat ini, khususnya di Payakumbuh dan Lima Puluh Kota. Meski rutenya sangat menantang, namun kekeluargaan dan kebersamaan terjalin luar biasa kuat di komunitas ini. Sehingga saya sangat berharap untuk dapat menyelenggarakan kegiatan ini dengan menghadirkan seribu ontelis di Pasaman Barat dalam waktu dekat. Mohon dukungan bapak ibu KOSTI Pengprov Sumbar agar ini bisa terwujud dan kita gelar berikutnya di Pasaman Barat,” tukuk Aciak seraya di amini seluruh hadirin.
Di akhir sambutan, tak lupa Aciak juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim medis dan ambulance yang telah turut terlibat mendampingi selama kegiatan berlangsung.
Acara ditutup dengan penyerahan piagam dari KOSTI Pengprov Sumbar Elzadaswarman (Om Zet) kepada tiga orang ontelis Pasaman Barat, Dimas Darmawan, Falsandy dan Ilham Maulana Sukma yang telah membuktikan sejak hari Jumat (20/01/23) mengayuh sepeda ontelnya dari Pasaman Barat menuju Payakumbuh.
Discussion about this post