Bukittinggi — Begitu banyaknya perhatian pemerintah terhadap rakyat, sampai hampir setiap hajat hidup pun sudah dijadikan bagian program kegiatan tahunan.
Termasuk terhadap kebutuhan sanitasi setiap rumah tangga berupa sarana mandi cuci dan kakus (MKC), yang dulu mungkin masih terkesampingkan, sehingga menggunakan apa yang ada di lingkungan seperti bandar/kali atau pantai.
Buktinya apa yang diprogramkan oleh Pemko Bukittinggi melalui Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) yang pada tahun 2023 ini sudah mengalokasikan anggaran bagi pembenahan atau membangun MCK untuk 50 rumah tangga yang diprioritaskan.
Kepala Dinas Perkim Bukittinggi Rahmat AE kepada reportaseinvestigasi.com di ruang kerjanya kemaren menjelaskan, pembenahan MCK yang diprogramkan tersebut masih diutamakan kepada warga kelurahan di Bukittinggi yang masih memiliki kawasan kumuh (slum area).
Menurut Rahmat yang akrab dipanggil Ed itu, memang masih diperuntukan hanya satu bagian dari MCK. “Kalau kamar mandi, tempat cucunya sudah baik, maka yang dibantu hanya untuk kakus, atau sebaliknya berikut jaringannya,” ulas Rahmat.
Adapun kelurahan yang masih memiliki kawasan di kota Bukittinggi, tambah Kadis Perkim adalah Auatajukang Tangahsawah (ATTS), Pakan Kurai dan kelurahan Tarok Dipo (Guguakpaniang). Sedang yang lainnya adalah kelurahan Puhun Tembok dan Campago Ipuah, Mandiangin Koto Selayan (MKS).
Melalui berbagai kegiatan pembenahan lingkungan kawasan pemukiman yang sudah dilakukan, Kadis Perkim menyebutkan secara bertahap kelurahan yang masih memiliki kawasan kumuh bisa dikurangi sehingga pada saat terbebas dari slum area. (Pon)
Discussion about this post